Sebagai kompasioner, saya masih belum punya kesempatan menulis lebih banyak tahun ini karena kesibukan pekerjaan yang lain. Namun, saya bersyukur karena masih bisa menghasilkan beberapa  tulisan, masih lanjut menulis.Â
Ada artikel saya yang dinilai layak menjadi artikel utama dan artikel pilihan oleh editor, sementara tulisan lainnya walau tidak mendapatkan penilaian baik oleh editor tapi ada banyak orang yang membacanya dan mendapat jumlah disukai oleh pembaca, yang kurang lebih sama dengan tulisan pilihan editor. Karena memang tujuan dari menulis adalah tulisan itu dibaca oleh orang lain.Â
Saya berharap ada hal-hal yang bermanfaat dari tulisan-tulisan saya bagi pembacanya. Selanjutnya, saya masih perlu berusaha untuk bisa menghasilkan lebih banyak lagi tulisan.
Bagi Anda mungkin ada pencapaian-pencapaian yang lebih banyak atau hal-hal baik yang didapatkan dalam pekerjaan atau di tempat kerja, yang layak disyukuri. Seperti misalnya, mendapatkan pekerjaan baru yang lebih Anda sukai. Untuk Anda yang bekerja di kantor mungkin tahun ini Anda sudah bisa kembali bekerja secara penuh di kantor, tidak lagi WFH yang bagi sebagian orang tidak mudah untuk dilakukan.Â
Di antara sesama kompasioner, mungkin ada yang berhasil mencetak rekor jumlah tulisan terbanyak yang pernah diunggah dalam tahun ini atau mendapatkan penghargaan khusus dari Kompasiana. Â
2. Pertemuan dengan orang lain
Apakah saya mengalami pertemuan-pertemuan yang bermakna dengan orang lain pada tahun ini?
Sepintas perjumpaan-perjumpaan kita dengan orang lain, teman atau anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang biasa saja. Namun, tahun ini saya belajar suatu hal yang berbeda.Â
Adanya pandemi Covid-19, yang hingga kini belum dinyatakan berakhir walau sudah terus melandai, dan adanya pembatasan-pembatasan dan protokol kesehatan yang dijalankan dengan ketat, membuat saya tidak dapat bertemu dengan beberapa anggota keluarga besar saya dalam jangka waktu yang lama. Lebih dari dua tahun saya tidak bisa bertemu dengan mereka meskipun kami tinggal di kota yang sama.Â
Pertemuan kembali dengan mereka pada tahun ini adalah sesuatu yang berarti bagi saya, sesuatu yang saya syukuri. Saya menyadari bahwa pertemuan-pertemuan yang sebelumnya terasa sebagai sesuatu yang simpel, kini menjadi sesuatu yang bermakna. Ada hal-hal di luar kemampuan manusia yang membuat kita tidak bisa bertemu dengan orang lain atau keluarga begitu saja dengan mudah saat kita menginginkannya walau kita berada dalam jarak yang dekat. Â