Mohon tunggu...
Francisca S
Francisca S Mohon Tunggu... Guru - Amicus Plato, sed magis amica veritas

Pengajar bahasa, Penulis novel: Bisikan Angin Kota Kecil (One Peach Media, 2021)

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bekerja Online Secara Mandiri, Berjalan Lancar di Tengah Pandemi yang Berkepanjangan

9 Februari 2021   23:31 Diperbarui: 9 Februari 2021   23:47 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Sudah hampir setahun kita berada dalam situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini. Di negara kita sendiri, ini dimulai sejak munculnya kasus pertama orang yang terinfeksi virus tersebut pada awal bulan Maret tahun lalu. Pandemi yang berkepanjangan yang membuat porak poranda kehidupan sehari-hari manusia, dan membawa dampak negatif pada banyak sektor pekerjaan.

Hingga saat ini, ada banyak jenis pekerjaan yang sama sekali tidak bisa dijalankan untuk sementara waktu, atau mengalami pembatasan dalam operasionalnya karena harus mematuhi peraturan-peraturan dari pemerintah pusat dan daerah untuk mencegah semakin meluasnya penularan virus. Banyak usaha atau bisnis yang memilih untuk berhenti beroperasi karena menurunnya jumlah permintaan produk barang atau jasa secara drastis. Akibatnya banyak orang yang juga harus kehilangan pekerjaan atau dirumahkan karena adanya pengurangan jumlah pegawai.

Namun di sisi yang lain, ada jenis-jenis pekerjaan dan bisnis yang sama sekali tidak terkena imbas negatif dari adanya pandemi ini. Yang dapat berjalan normal seperti sebelum terjadinya wabah Covid-19, bahkan ada yang mengalami peningkatan yang tajam dalam perolehan pendapatannya. Jenis pekerjaan atau bisnis ini kebanyakan adalah yang berbasis teknologi internet, atau yang tidak memerlukan pertemuan fisik antara produsen dan konsumen,  antara penyedia jasa dan klien. Seperti, marketplace yang menawarkan berbagai jenis produk yang dapat dibeli secara online, yang mengalami peningkatan transaksi atau penjualan barang dan meraup banyak keuntungan di tengah pandemi ini.

Di sini saya tidak akan membahas tentang bisnis online berskala besar atau usaha-usaha online yang memerlukan tenaga karyawan dalam menjalankannya. Melainkan akan berbicara dan berbagi pengalaman tentang pekerjaan online yang saya jalankan secara mandiri, dan masih bisa berjalan dengan normal di tengah situasi pandemi yang berkepanjangan ini.

Pekerjaan yang saya jalankan ini adalah mengajar bahasa Indonesia untuk orang asing, atau yang juga disebut dengan pengajar BIPA, serta penerjemahan bahasa.

Saya menyebutnya bekerja online secara mandiri karena dalam menjalankannya, saya tidak bekerja untuk sebuah perusahaan atau terikat dengan sebuah institusi. Saya hanya bermitra dengan beberapa website atau platform untuk sebagian pekerjaan, dan sebagian yang lain saya menanganinya sendiri secara total. Jadi ini tidak sama dengan work from home yang masih dijalankan oleh banyak pegawai perusahaan hingga kini. Meski kedua-duanya bekerja secara online dari rumah. Ini juga bisa disebut sebagai sebuah pekerjaan lepas.

Kenapa saya mengatakan pekerjaan ini berjalan dengan lancar di tengah pandemi?

Seperti yang saya sebutkan di awal, sekarang sudah hampir satu tahun pandemi ini terjadi di negara kita, dan apa yang saya alami adalah pekerjaan ini masih dapat berjalan dengan normal dan lancar hingga sekarang. Jadi saya berani mengatakan bahwa jenis pekerjaan ini termasuk yang tidak terimbas oleh adanya pandemi tersebut, setidaknya hingga saat ini.

Hal ini saya sadari pertama kali pada saat PSBB pertama mulai diberlakukan di DKI yang juga berimbas ke wilayah-wilayah pendukung di sekitarnya, di mana para pekerja kantoran harus bekerja secara WFH. Pada waktu itu, saya melihat adanya kerepotan yang terjadi saat perubahan cara kerja tersebut dilakukan. Orang-orang harus 'menggeser' ruang-ruang kerja mereka dari kantor ke ruang-ruang di dalam rumah dan itu harus dijalankan dengan cepat. Saya melihatnya melalui orang-orang yang saya kenal, dan anggota keluarga yang selama ini bekerja di kantor. Mereka harus menyiapkan ruang yang terbaik dan pantas untuk bekerja secara profesional di rumah, menyiapkan perangkat-perangkat tambahan untuk mendukung kelancaran pekerjaan mereka, dan dituntut oleh keadaan untuk bisa beradaptasi dengan sebuah cara kerja yang baru menggunakan teknologi internet secara cepat pula.

Sementara pada saat yang sama, saya tidak perlu melakukan perubahan apa pun dalam menjalankan pekerjaan saya. Baik itu untuk ruang kerja, perangkat kerja. Saya juga tidak perlu beradaptasi dengan sebuah cara kerja dan ritme kerja yang baru karena bekerja dengan sistem online ini memang sudah saya jalani cukup lama. Semua berjalan sebagaimana biasanya.

Kenapa jenis pekerjaan ini masih bisa dijalankan dengan normal selama pandemi?

Hal yang utama adalah tentu saja karena pekerjaan ini sama sekali tidak memerlukan pertemuan fisik. Nol pertemuan fisik. Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara virtual menggunakan video atau hanya dengan audio. Tidak ada tatap muka langsung secara fisik antara pengajar dan murid. Menurut saya, hal ini merupakan salah satu keunggulan dari pekerjaan ini, baik itu dalam keadaan sedang terjadi wabah ataupun tidak, dan ini sudah saya sadari jauh sebelum pandemi ini terjadi. Di mana tidak ada resiko tertular penyakit, apabila salah satu pihak apakah itu murid atau pengajar yang menghadiri kelas dalam keadaan sedang tidak sehat dan penyakitnya masuk dalam kategori menular.

Di luar itu, semua hal lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini juga dilakukan dengan mengandalkan teknologi internet. Mulai dari pemesanan kelas, pengiriman materi belajar, pembayaran, penarikan pembayaran, serta komunikasi dengan mitra kerja.

Tahun yang lalu, memang ada saat di mana pekerjaan ini mengalami situasi yang tidak normal. Tapi ini bukan berarti sesuatu yang memberi efek negatif, sebaliknya keadaan yang tidak biasanya itu justru memberi efek peningkatan pendapatan. Ini karena jumlah permintaan kelas yang meningkat sangat tinggi selama berbulan-bulan, yaitu saat banyak negara di dunia menerapkan lockdown pertama kalinya dan banyak pekerja kantoran harus bekerja dari rumah.

Sebelumnya saya berpikir, bahwa orang-orang  tidak akan menggunakan uangnya untuk belajar bahasa pada situasi yang sulit dan tidak menentu ini. Tapi, ternyata malah sebaliknya. Mereka memanfaatkan waktu di rumah untuk belajar bahasa. Banyak dari mereka adalah orang-orang yang sudah memiliki jadwal atau rencana akan datang ke Indonesia untuk bekerja atau berwisata, namun karena tertunda oleh situasi pandemi, mereka mengunakan waktu tunggu ini dengan mengambil kelas bahasa Indonesia secara online. Pada waktu itu saya sampai merasa kewalahan dengan banyaknya permintaan kelas.

Ada satu hal yang saya ingat berkaitan dengan cara belajar mengajar dengan sistem virtual ini. Itu saat sebelum adanya WFH seperti sekarang ini. Ada orang-orang yang saya kenal yang dulu tidak bisa memahami cara kerja tersebut, dan menganggap bahwa pekerjaan ini bukanlah sebuah pekerjaan yang serius dan dapat dilakukan secara profesional. Terutama bagi orang-orang yang mempunyai pemikiran bahwa bekerja itu berarti harus melakukan aktivitas pekerjaannya di luar rumah, atau bertemu dengan klien secara langsung.

Bahkan hal ini juga terjadi dengan sebuah situs dan platform belajar mengajar yang berskala besar dan terkenal di negara ini, di mana saya bermitra dengannya saat itu. Saya juga membuka kelas untuk beberapa pelajaran lain di platform tersebut saat itu. Mereka tidak bisa menerima sistem mengajar yang saya gunakan ini. Awalnya mereka memperbolehkan, tapi setelah itu, kenyataanya setiap ada permintaan kelas, mereka akan meminta saya untuk mengikuti sistem mengajar mereka, yakni pengajar harus bertemu muka langsung dengan murid. Sepertinya bagi mereka sistem yang saya gunakan adalah sebuah cara yang tidak biasa dan tidak bisa diterapkan untuk mengajar seorang murid. Padahal pada saat yang sama, cara belajar mengajar ini sudah digunakan oleh banyak orang di banyak negara di luar sana. Sesuatu yang normal-normal saja, dan merupakan salah satu pilihan yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Jadilah kemudian saya hanya bermitra dengan website dan platform-platform di luar negara sendiri. Bekerjasama dengan orang-orang yang paham bagaimana teknologi internet dapat digunakan untuk mendukung pekerjaan mengajar yang dapat menembus batas ruang dan waktu dan menjangkau pasar global yang sangat luas. 

Lalu apakah pekerjaan ini mudah untuk dijalankan? Saya akan menulis lebih lanjut tentang hal itu dalam artikel lain.

Oleh: Francisca S

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun