Mohon tunggu...
Fransiskus Nong Budi
Fransiskus Nong Budi Mohon Tunggu... Penulis - Franceisco Nonk

Budi merupakan seorang penulis dan pencinta Filsafat. Saat ini tinggal di Melbourne, Australia. Ia melakukan sejumlah riset di bidang Filsafat dan Teologi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Virus Datang

11 Februari 2019   07:00 Diperbarui: 11 Februari 2019   07:02 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian lama sendirian

Tanpa Vi

Ke mana-mana dengan leluasa

Kapan pun dengan bebas

Di mana pun sesuka hati

Malam itu

Mengunjungi seseorang

Mampir di rumah Vi

Kala itu Vi tak ada

Vi sedang pergi

Entah ke mana

Tanpa berita

Tanpa kabar

Tanpa pesan

Nama besar tak menjamin

Pamor tinggi tak menjamin

Itu yang dibanggakan Vi

Rumahnya yang megah

Tak pernah sepi orang

Sepanjang waktu

Dari mana-mana orang datang

Hendak menemui Vi

Malam itu tanpa bintang

Jalanan ramai 

Untuk pertama kalinya

Setelah sekian lama

Mendengar kisah hebat

Narasi besar 

Tentangnya

Rumah Vi

Hati hendak ke sana

Belum pernah tercapai

Hingga di malam tanpa bintang

Memang rumah Vi ramai

Karena ramai memberi hangat

Tanpa selimut hangat

Hati terasa hangat

Pengatur kehangatan

Dari orang-orang

Dari keramaian

Hembusan angin membius rasa

Membekukan dara

Tanpa Vi

Kami kembali

Aku kembali juga

Bincang ke depan

Teman jalan

Tuntas

Tiba di rumah

Dengan hati kesal

Tak jumpa Vi

Setelah ke pembaringan

Tengah malam Vi datang

Menerobos pintu

Menemuiku di pembaringan

Tanpa sapa

Tanpa salam

Tanpa kata

Selesai di ranjang

Pagi yang cerah

Sesudah malam tanpa bintang

Aku mulai merasakan

Dampak kehadiran Vi

Dahsyat

Aku tak dapat bernafas dengan leluasa

Tenggorokanku tak dapat menelan liur

Vi membuatku

Pertama kali setelah sekian lama

Awal di tahun yang baru

Yang perdana

Hati geram karena kedatangannya

Kubiarkan luka

Derita karenanya

Hingga esok tiba

Kukunjungi 44

Meminta petunjuk

Demi mengobati luka

Demi membalut derita

Derita ditinggal Vi

Setelah semalaman selesai di ranjang

Bersama 44 kami urusi jejak Vi

Berharap pagi datang tanpa jejaknya

Meski malam lupa membersihnya

Hingga waktu pertama di hari baru

Bersama 44 kami urusi jejaknya

Hingga pagi tanpa mentari

Jejaknya terhapus

Dengan luka yang berat

Tertinggal di hati

Jejak Vi yang membekas

Tertanam di kedalaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun