Itu contoh! Orang tua dapat melihat langkah mana yang harus dilakukan, seturut budaya, lingkungan sosial, tingkat kematangan anak, dan tingkat ekonomi keluarga, serta konteks perkembangan zaman.
Melatih anak
Intinya, orang tua perlu melatih anak untuk tidak manja, malas, cengeng, dan tidak mau bekerja keras dalam hidup. Ada pepatah klasik berbunyi, "Ala bisa karena biasa" atau "Kecil teranjak-anjak, besar terbawa-bawa!".
Tujuan menyelamatkan dari membuat senang anak bukan semata-mata didapat saat itu (pendidikan berlangsung). Namun, efek ke depan juga perlu diantisipasi.
Jika sejak kecil si anak terbiasa dan parahnya dibiasakan seperti pengalaman yang saya dapat di keluarga kedua sahabat itu, ke depannya, si anak akan memiliki jati diri yang sungguh lemah.
Akan tetapi, jika sejak kecil anak dilatih untuk tangguh, cerdas, dan memiliki filosofi hidup, ke depannya ia pasti sanggup bertanggung jawab terhadap hidupnya dengan penuh kesadaran dan perhitungan yang matang.
Untuk itu, latihan itu perlu sejak dini. Inilah namanya initial formation (pembinaan dasar) dalam keluarga untuk mempersiapkan si anak memasuki ongoing formation (pembinaan lanjutan) di masa depan. Dia sendiri akan menjadi pembina bagi dirinya sendiri.Â
Jika sejak dasar ia sudah kuat dan kokoh, di depan ia akan kuat dan makin kokoh lagi. Sic fiat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H