Mohon tunggu...
Suaviter
Suaviter Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang dalam proses latihan menulis

Akun yang memuat refleksi, ide, dan opini sederhana. Terbiasa dengan ungkapan "sic fiat!"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena "Tebar Pesona" para Perantau

13 April 2022   11:27 Diperbarui: 13 April 2022   11:48 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tebar pesona. Gambar diambil dari lifestyle.okezone.com

Tidak masalah pulang kampung. Karena, di baliknya ada ungkapan masihol tu huta hatubuan (rindu pada tanah kelahiran). Apa saja yang ada dalam cakupan tanah kelahiran, yakni orang tua, tetangga, tempat bermain ketika masih di kampung, dan terlebih aroma segar di kampung halaman.

Tapi, terkadang terjadi sikap tebar pesona kesuksesan. Masih untung, sukses beneran. Bagaimana kalau kesuksesan yang dimaksud adalah olahan dan elaborasi dengan majas hiperbola? Orang di kampung toh akan tahu tentang cerita sebenarnya.

Barangkali, fenomena demikian masih dapat diperbaiki ke depan. Agar, saat pulkam dan mudik saya dan Saudara-i yang baik tampil dengan apa adanya, tulus, dan terlebih rendah hati.

Kalau pun kemudian orang sungguh terpesona dengan keadaan kita, itu patut disyukuri. Sembari, ada ajakan bagi mereka yang tinggal di kampung untuk tekun, setia, dan serius dalam bekerja. Di kampung atau tanah rantau, ia pasti berhasil. Yang penting kerja keras, disiplin, tahu bersyukur pada Tuhan, dan sikap hemat perlu dipegang dalam mencari rezeki.

Jauh di atas itu, semoga perjalanan mudik para Saudara-i yang akan libur nanti lancar, aman, dan membawa suka cita di dalam keluarga masing-masing. Tetap patuhi prokes, jaga stamina, dan ikut vaksinasi Covid-19.

Semoga bermanfaat.

Suaviter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun