Di rumah, saya bisa duduk atau sedikit berbaring dengan santai, sembari menikmati makanan atau minuman ringan menyaksikan para penyanyi atau pemusik andal tampil. Teriakan para fans, desakan para penonton, dan aksi-aksi brutal tidak mengganggu.Â
Kalau menyaksikan konser secara offline, saya harus sungguh berhati-hati agar tidak kehilangan barang milik pribadi. Karena, beberapa teman yang fanatik menghadiri konser offline telah beberapa kali kehilangan dompet, kalung, dan beberapa barang milik pribadi.Â
Bisa dimaklumi, mereka tidak fokus menjaga, karena euforia konser mampu menghipnotis mereka. Apalagi, taraf pengamanan jika ada konser biasa dan akbar tidak terlalu kuat. Sebab, ada begitu banyak penonton, sementara tim keamanan hadir dengan jumlah dan di ruang yang cukup terbatas untuk menjaga penonton.
Media rekreasi
Alasan kedua adalah menikmati konser di rumah dapat menjadi media rekreasi bersama keluarga. Bapak, ibu, kakak, adik, dan sanak saudara turut ikut menyaksikan aksi-aksi fantastis para penyanyi dan pemusik di atas panggung.
Biasanya, kami dalam keluarga (sebelum merantau) secara bersama akan menyaksikan tayangan penuh seni dari pemusik/penyanyi. Kami tidak dalam keadaan "hening cipta" menonton. Selalu saja ada senda gurau bahkan dorongan motivasi dari anggota keluarga untuk mengembangkan atau mengelola bakat seni.
Memang hal ini sungguh positif. Bisa saja, bakat seseorang muncul ketika dalam satu momentum, keluarga memberikan motivasi dan sekaligus fasilitas.Â
Kehangatan, kekompakan, dan keharmonisan dalam keluarga tentu akan tercipta ketika orang tua dan anak dapat duduk bersama dalam suasana rekreasi dan saling memberi dukungan positif demi perkembangan masing-masing.
Dan, setelah merantau pun di rumah, saya dan beberapa teman juga memanfaatkan kesempatan ketika ada tayangan konser, rekreasi bersama. Hal yang saya rasakan di keluarga, saya rasakan pula bersama para teman.
Setelah selesai konser, biasanya kami akan coba mempraktikkan suguhan karya seni dari para pemusik atau penyanyi handal. Meski tidak sempurna, hasil yang didapat memuaskan. Sebab, ada saudara yang cukup ahli bisa merekam kreativitas para profesional tersebut dan mengajarkannya.
Penghematan
Yah, alasan ini tak dapat lagi disangkal. Sebelum pandemi, salah satu alasan kuat bahwa saya tak terlalu tertarik ikut konser secara langsung adalah saya ingin hemat, bukan pelit.
Saya mempertimbangkan seperti ini:Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!