Mohon tunggu...
Suaviter
Suaviter Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang dalam proses latihan menulis

Akun yang memuat refleksi, ide, dan opini sederhana. Terbiasa dengan ungkapan "sic fiat!"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Medan Sulit pun Dilalui, Asal Penyuluhan tentang Kesehatan Sampai di Sana!

5 Februari 2022   23:03 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:35 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga lansia di Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/6/2021). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Pelayanan yang diberikan cukup memuaskan dan bersahabat. Obat-obat cukup lengkap. Peralatan ala kadarnya, karena memang klinik berada di tengah kampung.

Hanya saja, setelah badai pandemi menerpa, makin sedikit umat dan masyarakat yang datang untuk berobat. Ada beberapa alasan yang saya dengar dari suster tersebut.

Pertama, mereka takut nanti bertemu orang-orang yang tidak diketahui apakah bersih dari virus Covid-19 atau tidak. 

Kedua, mereka takut jika hanya karena pilek, batuk, atau demam biasa, mereka dinyatakan terinfeksi Covid-19. 

Ketiga, dengan tawaran obat-obat herbal di tengah pandemi, mereka lebih yakin khasiat obat berlaku umum untuk segala penyakit daripada konsultasi ke pelayan kesehatan.

Ilustrasi seorang tenaga kesehatan harus melalui jembatan untuk sampai di perkampungan masyarakat. Gambar diambil dari health.detik.com
Ilustrasi seorang tenaga kesehatan harus melalui jembatan untuk sampai di perkampungan masyarakat. Gambar diambil dari health.detik.com

Mendengar berita tersebut, suster dan teman-temannya mencoba membuat pendekatan dan sosialisasi yang tepat. Agar, mereka tidak terpengaruh oleh hoaks tentang pelayanan kesehatan di tengah pandemi. Tetapi sebaliknya, mereka dengan sadar mau datang ke klinik untuk berkonsultasi dan berobat.

Kunjungan ke Bungus

Selain menanti di klinik, para suster ternyata melakukan penyuluhan tentang kesehatan ke satu stasi (gereja kecil yang berada dalam satu paroki Gereja Katolik) terpencil di paroki Parlilitan jika ada pelayanan pastoral oleh pastor paroki atau rekan ke stasi tersebut. Stasi itu bernama Bungus.

Mereka mengadakan perjalanan ke Bungus biasanya pada Sabtu pagi hingga Minggu malam.

Stasi ini terletak cukup jauh dari Paroki Parlilitan. Jalan untuk dapat sampai ke stasi itu pun tidak mulus. Memang, ada jalanan yang beraspal. Itu pun hanya perjalanan satu jam. Setelah itu, mereka harus menitipkan mobil atau sepeda motor di rumah umat yang ada di stasi terdekat.

Dari situ, mereka harus berjalan kaki. Mereka selalu mengusahakan agar tiba di stasi terdekat sekitar pukul 09.00 WIB dan kemudian berjalan kaki. Dengan alasan, agar mereka bisa menempuh jarak yang cukup jauh, sebelum terik matahari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun