Mohon tunggu...
Frainto Julian Kalumata
Frainto Julian Kalumata Mohon Tunggu... Freelancer - Halmahera Utara - Salatiga

Frainto kalumata, sapa saja frento. Lahir 11 juli 1996 di kota Tobelo. Kota kecil yang berada di halamahera Utara. Mahasiswa manajemen Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga. Jejaknya bisa di lacak melalui akun instagram @frentokalumata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kekuatan Master Mind

17 Maret 2020   15:11 Diperbarui: 17 Maret 2020   19:59 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: facebook.com/veriapriyatno

Kekuatan merupakan faktor penting dalam upaya mencapai tujuan. Berbagai tujuan yang telah direncanakan  tidak akan terwujud tanpa adanya kekuatan untuk menerjemahkannya kedalam tindakan. Hal ini secara general mengisyraatkan bahwa kegagalan sebagian orang dalam berbagai aspek kehidupan adalah melemahnya kekuatan itu sendiri. 

Dalam buku Napoleon Hill yang berjudul "Think and Grow Rich," (Hal 196) kekuatan dapat di definsikan sebagai pengetahuan yang ditata dan secara cerdas di arahkan. Artinya, kekuatan tidak hanya mengacu pada fisik, tetapi juga pada pengetahuan sebagai suatu usaha dalam mengorganisasikan tujuan sehingga mampu mentransfer hasrat ke dalam fisiknya sebagai kekuatan.

Kekuatan di artikan sebagai pengetahuan yang terorganisasikan. Lalu  dari mana pengetahuan itu berasal? Ada 3 sumber pengetahuan yang dapat di ubah menjadi kekuatan. Yaitu; Kecerdasan tanpa Batas, Akumulasi pengalaman dan Percobaan dan penelitian.

Pertama, Kecerdasan tanpa Batas. Kecerdasan mengacu pada imajinasi sebagai bengkel pikiran yang dipakai manusia dalam membuat rekaan perencanaan. Imajinasi menjadikan kecerdasan manusia tanpa batas. 

Descrates pernah mengatakan "aku berpikir maka aku ada" apabila kalimat ini maknai secara mendalam maka patut diduga bahwa aktivitas berpikir manusia merupakan fundamental dalam menonjolkan eksistensinya.  Eksistensi tersebut dilihat dalam berbagai aspek kehidupan seperti; ekonomi, sosial, politik, agama dan berbagai aspek lainya.

Kedua, Akumulasi pengalaman. Pada prosesnya kehidupan manusia saling mendahului antara satu dengan yang lain. Secara umum kita mengenal itu sebagai perbedaan umur atau perbedaan pengalaman dalam aspek kehidupan. 

Pengalaman tersebut harus di akumulasi sehingga mampu menjadi sebuah tangga untuk mencapai tujuan.  Akumulasi pengalaman biasanya dapat di temui di sekolah-sekolah, di perguruan tinggi dan tempat mana pun yang telah di kelompokan dan di tata sebagai sumber pengalaman.

Ketiga, Percobaan dan penelitian. Fakta merupakan suatu bentuk aktifitas manusia yang telah diakui. Untuk mengakui fakta tersebut dalam bidang ilmu pengetahuan di perlukannya suatu penelitian untuk mengumpulkan, mengelompokan, dan menata fakta-fakta baru setiap hari. 

Berdasarkan percobaan dan penelitian maka di dapatkanlah suatu tolak ukur dengan mengajukan pertanyaan; "Rencana apa yang di pakai untuk merealisasikan tujuan? Mengapa tujuan itu tidak tercapai?" Dalam konteks ini, sifat dari suatu pertanyaan tidak akan puas bahkan sampai tujuan itu tercapai karena kabaruan dari fakta itu sendiri. Dengan demikian, tuntutan akan kreatifitas menjadi amat penting.

Jika di analisis secara mendalam maka timbul kesadaran pada sisi lain bahwa teramat sulit apabila dalam upaya mencapai tujuan secara individu maupun kelompok hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri. Dengan kata lain, usaha mengorganisasikan pengetahuan dalam upaya mencapai tujuan memerlukan kerja sama untuk menambah elemen-elemen penting sebagai kekuatan.

Berdasarkan buku Napoleon Hill yang berjudul "Think and Grow Rich," (Hal 197) Master Mind dapat di definisikan sebagai koordinasi pengetahuan dan usaha, dalam semangat keselarasan, antara dua orang atau lebih, demi tercapainya sebuah tujuan yang mantap. Ada dua karakteristik prinsip Master Mind, yang bersifat ekonomi dan psikis.

Secara ekonomi dapat dimaknai sebagai suatu manfaat yang di peroleh dari orang-orang di sekitar kita. Sifatnya sebagai pemberi saran, nasihat, dan kerja sama dengan memberikan bantuan untuk berupaya mencapai keselarasan sempurna. Sifat ini merupakan suatu fondasi bagi setiap individu dan organisasi yang telah menghantarkan mereka pada suatu kesuksesan. Sedangkan sifat psikis jauh lebih abstrak dan jauh lebih sulit untuk di pahami. Apakah anda mengenal kekuatan spritual? Itulah alasannya, karena kekuatan spritual manusia tidak terlalu di kenal oleh manusia secara keseluruhan.

Untuk memamahi secara mendalam, coba di maknai pernyataan berikut "Dua pikiran tidak akan dapat menyatu tanpa adanya kekuatan ketiga, tak terlihat, tak berwujud yang dapat di setarakan dengan pikiran ketiga." Dalam dunia kita mengenal dua unsur energi dan materi. 

Pikiran manusia adalah bentuk energi yang sebagiannya bersifat spritual. Ketika pikiran tersebut di koordinasikan antara seorang dengan yang lain dalam semangat keselarasan maka terjadilah fase dimana energi spritual itu akan membentuk afinitas yang merupakan wujud dari master mind itu sendiri.

Keterkaitan manusia dengan alam pun tak bisa di kesampingkan. Energi dalam diri manusia dimaknai sebagai bahan bangunan yang di miliki alam, yang ia gunakan untuk membentuk setiap benda di dunia ini. 

Manusia sebagai bagian dari bahan bangunan alam juga di sediakan energi yang hanya di peroleh ketika kita berpikir! Diibaratkan otak seperti baterai yang dapat menghasilkan daya elektrik. Maka logikanya, jika baterai itu di kumpulkan dan di satukan maka akan menghasilkan energi yang lebih besar ketimbang hanya satu baterai saja.

Metafora diatas menjadikan semakin jelas bahwa prinsip Master Mind membentuk kekuatan yang di peroleh dari orang sekitar kita melalui otak mereka. Namun perlu digaris bawahi mengenai pertimbangan sumber daya otak. Artinya, otak  yang saling terkoneksi satu dengan yang lain haruslah memiliki suatu daya yang mendorong semangat keselarahan dalam upaya mencapai tujuan.

REFERENSI

Hill, N. (2008). Think and Grow Rich. Jakarta: PT gramedia Pustaka Utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun