Mohon tunggu...
Frainto Julian Kalumata
Frainto Julian Kalumata Mohon Tunggu... Freelancer - Halmahera Utara - Salatiga

Frainto kalumata, sapa saja frento. Lahir 11 juli 1996 di kota Tobelo. Kota kecil yang berada di halamahera Utara. Mahasiswa manajemen Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga. Jejaknya bisa di lacak melalui akun instagram @frentokalumata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kekuatan Master Mind

17 Maret 2020   15:11 Diperbarui: 17 Maret 2020   19:59 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: facebook.com/veriapriyatno

Berdasarkan buku Napoleon Hill yang berjudul "Think and Grow Rich," (Hal 197) Master Mind dapat di definisikan sebagai koordinasi pengetahuan dan usaha, dalam semangat keselarasan, antara dua orang atau lebih, demi tercapainya sebuah tujuan yang mantap. Ada dua karakteristik prinsip Master Mind, yang bersifat ekonomi dan psikis.

Secara ekonomi dapat dimaknai sebagai suatu manfaat yang di peroleh dari orang-orang di sekitar kita. Sifatnya sebagai pemberi saran, nasihat, dan kerja sama dengan memberikan bantuan untuk berupaya mencapai keselarasan sempurna. Sifat ini merupakan suatu fondasi bagi setiap individu dan organisasi yang telah menghantarkan mereka pada suatu kesuksesan. Sedangkan sifat psikis jauh lebih abstrak dan jauh lebih sulit untuk di pahami. Apakah anda mengenal kekuatan spritual? Itulah alasannya, karena kekuatan spritual manusia tidak terlalu di kenal oleh manusia secara keseluruhan.

Untuk memamahi secara mendalam, coba di maknai pernyataan berikut "Dua pikiran tidak akan dapat menyatu tanpa adanya kekuatan ketiga, tak terlihat, tak berwujud yang dapat di setarakan dengan pikiran ketiga." Dalam dunia kita mengenal dua unsur energi dan materi. 

Pikiran manusia adalah bentuk energi yang sebagiannya bersifat spritual. Ketika pikiran tersebut di koordinasikan antara seorang dengan yang lain dalam semangat keselarasan maka terjadilah fase dimana energi spritual itu akan membentuk afinitas yang merupakan wujud dari master mind itu sendiri.

Keterkaitan manusia dengan alam pun tak bisa di kesampingkan. Energi dalam diri manusia dimaknai sebagai bahan bangunan yang di miliki alam, yang ia gunakan untuk membentuk setiap benda di dunia ini. 

Manusia sebagai bagian dari bahan bangunan alam juga di sediakan energi yang hanya di peroleh ketika kita berpikir! Diibaratkan otak seperti baterai yang dapat menghasilkan daya elektrik. Maka logikanya, jika baterai itu di kumpulkan dan di satukan maka akan menghasilkan energi yang lebih besar ketimbang hanya satu baterai saja.

Metafora diatas menjadikan semakin jelas bahwa prinsip Master Mind membentuk kekuatan yang di peroleh dari orang sekitar kita melalui otak mereka. Namun perlu digaris bawahi mengenai pertimbangan sumber daya otak. Artinya, otak  yang saling terkoneksi satu dengan yang lain haruslah memiliki suatu daya yang mendorong semangat keselarahan dalam upaya mencapai tujuan.

REFERENSI

Hill, N. (2008). Think and Grow Rich. Jakarta: PT gramedia Pustaka Utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun