Mohon tunggu...
Muhamad Fraga Pamungkas
Muhamad Fraga Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasih Ibu Sepanjang Masa, Tekad Ibu Pemulung Ingin Sekolahkan Anak

16 Januari 2024   21:58 Diperbarui: 16 Januari 2024   22:27 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu adalah sosok perempuan mulia yang rela berjuang sembilan bulan lamanya mempertaruhkan nyawa demi melahirkan buah hatinya, sosok yang tak akan tergantikan penuh kasih dan pengorbanan.

Setiap seorang ibu rela melakukan apapun demi kebahagiaan dan masa depan anak-anaknya. Begitu juga dengan seorang ibu yang bernama Nani berasal dari Desa Maleber, Kabupaten Ciamis ini.

"Saya akan terus berjuang," ucap seorang ibu tangguh yang menjalani kehidupan dengan sulit sebagai pemulung.

Ibu Nani adalah seorang ibu dari dua anak bernama Walid dan Fatimah yang setiap harinya berjalan tanpa lelah mengumpulkan barang-barang bekas untuk bisa dijual. Kurang lebih sudah 5 tahun suaminya  meninggal, beliau pun dan anak-anak sempat kebingungan untuk kehidupan selanjutnya setelah ditinggalkan oleh suaminya. Karena hanya suaminya yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya.

Suaminya seorang pekerja serabutan apa saja dilakukan sempat menjadi pekerja bangunan di Jakarta ikut dengan temannya. "Ya ketika masih ada suami Alhamdulillah untuk kebutuhan sehari-hari bisa tercukupi,"ujar beliau.

Ibu Nani juga sempat bekerja menjadi asisten rumah tangga selama satu tahun tetapi berhenti dari pekerjaannya itu karena sedang mengandung anak kedua. " mau tidak mau saya harus berhenti karena saya ingin focus untuk kelahiran anak saya dan juga disuruh suaminya untuk berhenti dari pekerjaanya itu," terangnya.

Setelah hidup sendiri tanpa sosok seorang suami ibu Nani harus berjuang melanjutkan kehidupannya menghidupi dua anaknya. Dengan segala keterbatasaan tidak menjadi penghalang, baginya segala sesuatu yang menimpa dirinya sudah ada jalannya dari yang maha kuasa. Dia percaya kalau rezeki sudah diatur begitupun dengan hadirnya seorang dua anak menjadi rezeki ucapnya.

Penghasilannya yang tidak seberapa tetapi masih mampu untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Sehari bisa dapat 70 ribu paling besar 150 ribu ujar ibu Nani.

Anak pertama namanya Walid tahun sekarang akan masuk sekolah menengah atas dan anak kedua usianya 8 bulan yang bernama Fatimah.

Walid juga suka membantu ibu nya dengan berjualan kue. Setiap pergi ke sekolah dia membawa dagangannya itu dan menjajakannya di sekolah. Saya juga kasihan melihatnya harusnya se usia dia focus untuk belajar saja ujar ibu Nani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun