Mohon tunggu...
Fredy Purnomo
Fredy Purnomo Mohon Tunggu... Dosen - Instagram @fpurnomo

Dosen dan peneliti bidang ICT : Smart City dan Storytelling in Game

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

TikTok: Do Your Magic

9 Juli 2020   19:08 Diperbarui: 9 Juli 2020   21:54 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tiktok adalah sebuah aplikasi social media untuk music video yang dikembangkan oleh Bytedance dari China. Di negara asalnya aplikasi ini bernama Douyin. Awalnya Tiktok bersaing dengan aplikasi sejenis dari US yaitu Musical.ly, namun akhirnya Musical.ly diakuisisi oleh Tiktok. 

Tiktok memanfaat celah anak-anak muda energik yang bosan melihat foto selfie di social media seperti Instagram, namun juga malas untuk membuat video panjang seperti di youtube. 

Awal install aplikasi tiktok di awal tahun 2018, berawal dari kebutuhan untuk menambahkan soundtrack lagu untuk video yang ingin di bagikan di facebook atau Instagram. 

Tertarik dengan aplikasi ini karena database lagunya sangat kaya dan penuh variasi, mulai dari lagu Indonesia, Inggris, Spanyol, India, Thailand, Mandarin dll, setiap lagu juga biasanya ada versi pop, dance, remix, dangdut, baik dengan suara orang asli atau suara chipmunk.

Video Tiktok rata-rata direkam dalam durasi 15 detik (untuk pengguna lanjut bisa durasi 60 detik atau maksimal 3 menit). Tetapi tetap disarankan 15 detik supaya banyak penggemarnya. 

Aplikasi ini mempunyai basis massa yang cukup besar, sekali video masuk dalam For you page (fyp), maka video kita akan menjadi viral, bukan hanya di Indonesia saja tetapi seluruh dunia. 

Sebagai contoh lagu Bagaikan langit dari Melly Goeslaw menjadi viral setelah dipopulerkan orang Philipina dengan gaya ekspresi yang khas, dan diikuti hampir 36 juta video di seluruh dunia (temasuk juri American Got Talent pun ikut bergaya menggunakan lagu ini). 

Tiktok mempunyai algoritma misterius untuk penentuan For You Page (FYP).  "Video masuk FYP" adalah mimpi hampir semua orang yang main tiktok. Tapi tetap pada kuncinya adalah membuat konten yang berguna dan kreatif.

Fitur Tiktok

Pada saat memulai Tiktok kita akan dihadapkan pada 2 page yaitu For You Page, yang merupakan kumpulan video-video viral pilihan tiktok, dan page Following untuk video yang dipost oleh orang-orang yang kita follow. For You Page akan difeeding video sesuai jenis video yang banyak dilihat atau like.

Pada saat memulai membuat video kita diberikan pilihan untuk merekam langsung dari tiktok (dengan fitur timer dan effect yang menarik) atau upload video yang sudah direkam sebelumnya. Bersamaan dengan itu kita memilih lagu yang akan digunakan sebagai dasar dari video. Rata-rata lagunya akan ada perubahan beat di detik ke 3(start), 6 (intermediate) atau 9 (closing) tergantung lagunya. 

Untuk membuat video menarik, kita bisa memanfaatkan effect, transisi, filter warna, beauty filter, voice effect, atau rekam suara dengan voice over. Bisa juga ditambahkan teks dan sticker. Tambahkan caption untuk memberi judul/caption video beserta dengan hashtag yang terkait. Jika masih belum yakin,  kita bisa simpan video di draft dulu untuk diposting nanti. 

Jika sudah posting nanti tinggal dievaluasi jumlah view, like, comment dan share. Hanya harus bersabar di awal-awal, tapi pas sekali sudah FYP biasanya jumlah follower dan view akan meningkat secara eksponensial.

Tiktok juga mempunyai fitur analytics untuk video dan untuk account. Di dalam account analytics bisa dilihat pergerakan hari demi hari jumlah view video, jumlah follower, profile view, trending video, dan analisis followers sampai jam-jam video dilihat orang.

Sedangkan pada bagian analytics video bisa dilihat total view, jumlah like, jumlah komentar, jumlah share, dan traffic source (persentase view dari for you page, follow dan personal profile). Fitur analytics ini bisa dilihat jika follower sudah diatas 10 ribu.

Content Tiktok

Awalnya persepsi orang tentang Tiktok adalah aplikasi social media yang isinya anak-anak masa kini (yang alay) yang bergaya aksi di depan kamera. Namun makin kesini isi titkok makin  kreatif dan variatif. Ternyata dengan durasi yang hanya 15 detik, orang malah menjadi lebih kreatif dengan jangkauan user view yang lebih banyak (kalau video viral di Youtube rata-rata viewer hitungan ratusan ribu, di Tiktok bisa jutaan).

Tiktok yang awalnya hanya berisi video dance, transisi dan lipsync, namun sekarang sudah berubah menjadi penyedia content yang beragam dan lengkap. Sekarang banyak variasi yang ditampilkan di tiktok, berikut ini kira-kira jenis video di tiktok (menurut yang penulis ketahui, dibagi kira-kira tahun awal trend) :

Bagian I (sekitar 2018 sd awal 2019):

  • Dance (masih yang utama),
  • Challenge,
  • Transisi dengan effect,
  • Slowmotion,
  • Singing,
  • Lipsync,
  • Comedy atau
  • Photo Collage

Bagian II (pertengahan 2019 sd awal 2020):

  • Liputan berita,
  • Edukasi,
  • Travel,
  • Review produk dan makanan,
  • Berbagi resep dan cara masak

Bagian III (2020):

  • Storytelling(fitur text),
  • Pov (point of view) dan
  • QA (fitur Reply with video)
  • Live chat  

Algoritma FYP

Bagi pengguna Tiktok, kapan video contentnya akan FYP masih menjadi misteri. Yang sudah dance all out belum tentu FYP, tetapi kadang ada orang cuma ketawa bisa FYP. Berikut dugaan algoritma FYP TIktok (sumber ada di tiktok @kingkhieu ), konten video akan dinilai berdasarkan hal berikut :

  • Rewatch : 6 points
  • Completion  :5 points
  • Shares : 3 points
  • Comments : 2 points
  • Likes : 1 point

Pertama Tiktok akan mereview video kita berdasarkan point-point diatas dan menghasilkan score tertentu dengan user yang terbatas. Jika scorenya baik maka akan ditingkatkan ke jumlah user yang lebih luas (FYP, Tier1 sekitar 25 % ). 

Jika scorenya masih baik maka akan ditingkatkan lagi di Tier berikutnya (FYP, Tier 2 sekitar 67%), untuk berikutnya ada Tier 3 (sekitar 85%), Tier 4 (sekitar 90%-98%) dan terakhir God Tier (FYP super viral, diatas 100%, ini kemungkinan yang viralnya sampai lintas negara). Persentase diatas mewakili level viral FYP berdasarkan jumlah user (namun berapa jumlah user untuk test viralnya tidak diketahui). Saat ini banyak yang bilang bahwa completion adalah hal yang paling menentukan.

Berikut ini beberapa tip trick supaya video viral :

  • Ikut challenge kekinian
  • Cari lagu yang lagi trend dan banyak diikuti
  • Rekam dalam kualitas bagus (pakai ringlight kalau perlu)
  • Be creative

Namun disamping itu semua, ada aturan main di Tiktok yang harus kita patuhi. Tiktok tidak segan-segan melakukan ban video yang dipost. Dari yang sekadar soft ban (berhasil post video, tapi tidak ada yang lihat), ban video (otomatis video kita akan di block, tidak bisa dipost) atau kalau dilakukan berulang-ulang maka akan di ban account (di nonaktifkan bisa seminggu, sebulan atau bahkan dihapus tiktok). Dan semuanya dilakukan tanpa penjelasan dan sepenuhnya adalah hak Tiktok (walau bisa appeal juga).

TikTok: Do Your Magic

Entah kapan tiba-tiba muncul istilah atau gerakan Tiktok Do Your Magic, ini maksudnya gerakan untuk meminta bantuan atau perhatian untuk suatu kegiatan/usaha yang perlu di populerkan. 

Contohnya ada pedagang burger di sebuah kota kecil yang tiba-tiba dagangannya ramai, hanya karena dia post curhatan dagangan sepi karena corona, hari-hari berikutnya warungnya menjadi ramai karena viral masuk fyp tiktok.

Yang cukup menarik adalah tiktok bisa juga mengangkat budaya-budaya local di Indonesia, seperti kuliner, lagu daerah, bahasa dll. Seperti contoh yang sekarang trend adalah aksen medhok ala arek-arek Surabaya atau tarian adat anak-anak muda Bali.

Tiktok sekarang sudah menjadi trend tersendiri di kalangan anak-anak muda. Sudah banyak konten social media lainnya yang sebenarnya bersumber dari Tiktok. Tiktok juga sedang mengembangkan system monetise yang nanti ujungnya akan berimbas pada content creatornya.

Sama seperti aplikasi lainnya yang trending, selalu akan ada pro kontra. Namun cukup disyukuri bahwa aplikasi ini bisa digunakan sekalian menjadi sarana untuk promosi dagangan khususnya UMKM atau sekadar gerak tubuh dengan  mengikuti gerakan lagu sambil work from home karena pandemic Covid-19.

Salam,
Fredy Purnomo (fpurnomo@gmail.com)
Pengamat Sosial Media
Dosen di School of Computer Science, Binus University

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun