Bukan hanya asap dari kebakaran hutan setelah membuka lahan yang berdampak mencemari udara saja, Asap pabrik pun menjadi masalah yang tak henti-hetinya, bahkan dihasilkan di setiap harinya oleh pabrik-pabrik industri besar yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain asap, pabrik industri juga menghasilkan limbah kimia dari kegiatan produksi yang ada di dalamnya, dibuang ke lingkungan secara sembarangan dengan tidak memenuhi dan menaati kaidah lingkungan hidup. Sehingga lingkungan sekitar pabrik industri mengalami pencemaran tanah, air dan udara. Meskipun memiliki dampak positif yang besar bagi kemakmuran hidup manusia dengan memperkerjakan mereka untuk meningkatkan perekonomiannya sendiri. tetapi karena aktifitas manusia tadi yang menghasilkan asap kendaraan bermotor yang dipakai setiap hari dan juga menghasilkan banyak sampah hingga berton-ton setiap harinya. Dan sampah juga salah satu penyebab pencemaran tanah, air dan udara, bahkan bisa menjangkau jauh di luar sekitar pabrik.
Sering kali mereka tidak memikirkan apa ya telah mereka lakukan, kesadaran mereka tampak setelah dampak yang mereka rasakan, lalu lebih melakukan tindakan pengobatan dari pada mengurangi atau mencegah sebab dampak itu sebelum terjadi.
Melalui karya ini, seniman merefleksikan perasaanya di tengah dampak lingkungan yang ia rasakan. Rasa simpati terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi di negaranya ini, menumbuhkan rasa ingin memberikan dorongan untuk meningkatkan kepeduliannya dan masyarakat luas terhadap negara Indonesia. Karena siapa lagi yang akan peduli terhadap Indonesia jika bukan rakyatnya sendiri.
Ada kesamaan yang terlihat antara Bayu Adi Pujo Asmoro dan Basuki Abdullah adalah rasa Cinta dan Kepedulian yang besar kepada negara Indonesia, terlebih terhadap keindahan alamnya -yang telah mengalami perubahan yang sangat drastis- ini. Spirit Basuki Abdullah seperti dirasukan ke dalam jiwa Bayu yang ia salurkan dalam karyanya "Pertiwi dan Opera Kecilnya".
"Lukisan bagaikan mengisahkan satu dalamnya" dalamnya" (Mikke Susanto). Bayu membuktikan teori itu, melalui seri lukisanya ini. Karya Bayu ini sebenarnya sudah berhasil mencakup seluruh Negara Indonesia dari mulai alamnya, pemerintahanya, hingga kondisi rakyatnya. Ada perbedaan yang signifikan dari Indonesia yang dilukiskan Bayu dan Basuki Abdullah. Dengan kemampuan Basuki Abdullah melukis naturalis yang dianggap sebagai lukisan surgawi, melalui lukisan yang banyak memperkenalkan Negara Indonesia dengan keidanhan alamnya, yang memang semasa hidup Basuki Abdullah alam Indonesia masih asri dan indah. Namun saat ini pada masa Bayu Adi Pujo Asmoro melukiskan Indonesia, memang benar adanya yang terjadi saat ini yaitu melukiskan seluruh permasalahan kerusakan alam di Indonesia yang sangat kompleks, dari pencemaran udara akibat asap pabrik atau kebakaran hutan, pencemaran tanah akibat sampah, Â pencemaran air karena limbah industri dan juga sampah, di lengkapi dampak negatif kepada habitat makhluk hidup ( tumbuhan, hewan, manusia ) di Indonesia. Digambarkan dengan komposisi yang seimbang di dalam bidang kanvas hanya berukuran senti meter.
Perbedaan juga terlihat pada saat dua seniman ini berkarya, dari generasi saja sudah berbeda, zaman yang berbeda, dan perkembangan seni lukis juga sangat jauh berbeda. Basuki Abdullah berkarya dengan jujur sesuai apa yang beliau lihat, rasakan dan alami dari zaman Penjajahan hingga Indonesia merdeka dan dalam proses membangun pemerintahanya. Perkembangan seni lukis Indonesia juga baru dimulai pada saat eranya Basuki Abdullah ,Raden Saleh, Affandi, Sudjojono. Bahkan dari semua tokoh tersebut disebut-sebut sebagai seniman perintis pertama perkembangan seni rupa di Indonesia, kemudian di terngah perjalann kesenimanan mereka masuklah pengaruh seni lukis ala Eropa yang disebut Era Seni Modern, dimana karya seni lukis dikelompokan atau ditandai dengan adanya aliran-aliran pada seni lukis dan segmentasi sebutan seniman lukis, seniman grafis, maupun seniman patung. Kemudian mereka dicatat dalam sejarah seni rupa sebagai seniman modern Indonesia.
Sedangkan Bayu Adi Pujo Asmoro menjadi seniman yang berkembang di dalam proses peralihan era modern ke post modern atau lebih sering disebut era kontemporer. Penyesuaian diri bayu dalam berkarya di era kontemporer sekarang masing sangat terpengaruh oleh era sebelumnya, pengaruh seniman sebelum dia sangat besar dan masih menjadi panutan berkaryanya hingga saat ini. Itu sangat terlihat dari karya-karya Bayu Adi Pujo Asmoro yang telah dibuatnya sebelum-sebelumnya.
Jika melihat perkembangan Seni Rupa Indonesia yang selalu mendapat pengaruh wacana seni dari luar, saat ini telah menjadi eranya seni rupa kontempoter yang sudah bebas menciptakan karya seni apapun dan dari media apapun, yang sudah mengekang segmentasi aliran yang dianut oleh seniman. Pengaruh Basuki Abdullah terhadap perkembangan Seni Lukis Indonesia di era sekarang masih sangat kuat. ketika generasi muda yang berminat pada seni lukis kemudian mulai mempelajari tentang seni lukis, maka karya karya Basuki Abdulah Dan Seniman Indonesia lainya akan menjadi penuntun pertama perjalanan mereka, karena posisinya yang tercatat dalam Sejarah Seni Rupa Indonesia, yang selalu diceritakan kepada generasi muda Indonesia melalui mata pelajaran seni di sekolahnya. nama Basuki Abdullah sudah tertanam dalam otak masyarakat Indonesia sejak usia dini.
Memang warisan Basuki Abdullah setelah peninggalanya adalah nama besarnya, berbagai karya yang telah dibuatnya, dan museum yang didirikan di masa hidunya, tapi warisan yang paling berharga adalah Spirit Basuki Abdulah dalam setiap perjuangan di perjalanan hidup kesenimanannya, kepedulian serta cinta besarnya kepada tanah air Indonesia, dan selalu menanamkan dalam dirinya semangat berkarya dan berprestasi, membanggakan nama keluarga, daerah kelahiranya bahkan mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia. Itulah yang patut diwariskan kepada jiwa generasi muda Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H