Mohon tunggu...
Baret Mega Lanang
Baret Mega Lanang Mohon Tunggu... Seniman - Penulis

Bagai Empu Prapanca yang menulis Negarakertagama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Al-Qur'an Menyebut Allah ("Aku", "Kami" & "Dia")

20 Juli 2024   21:03 Diperbarui: 20 Juli 2024   21:10 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Freepik 

Alhamdulillahirobbilalamin. Washolatu wassalamu ala Nabina Muhammadin wa ala alihi wa ashabihi wa ummatihi ajma'in. Pada kesempatan kali ini, Hari ini, kita akan kembali mengeksplorasi pendapat-pendapat, memperkuat pemahaman kita dengan dalil-dalil yang relevan, dan menyimpulkan makna sesungguhnya dari istilah-istilah yang digunakan dalam Alquran untuk merujuk kepada kalam Ilahi (Allah).

Pendapat Pertama:

Pendapat pertama menyatakan bahwa Alquran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril dalam bentuk yang sudah utuh, baik lafzi maupun maknawi. Artinya, lafadz dan maknanya telah diturunkan oleh Allah kepada Malaikat Jibril secara lengkap, dan kemudian disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad juga secara lengkap.

Pendapat Kedua:

Pendapat kedua berargumen bahwa Allah mewahyukan kalam-Nya dalam bentuk makna kepada Malaikat Jibril, yang kemudian menerjemahkan makna tersebut ke dalam bahasa Arab saat menyampaikannya kepada Nabi Muhammad. Dengan kata lain, Malaikat Jibril berperan sebagai perantara yang melafalkan wahyu dalam bahasa Arab, lengkap dengan maknanya.

Pendapat Ketiga:

Pendapat ketiga menyatakan bahwa kalam Allah berupa makna disampaikan kepada Malaikat Jibril, yang kemudian menyampaikan makna tersebut kepada Nabi Muhammad. Nabi Muhammad lah yang kemudian melafalkan makna tersebut dalam bahasa Arab.

Ketiga pendapat ini memang menimbulkan berbagai pandangan dan diskusi. Dalam beberapa episode sebelumnya, kita telah menyimpulkan bahwa kalam Allah diwahyukan secara utuh, baik lafadz maupun maknanya. Alquran bukanlah kalam Rasul, baik itu Malaikat Jibril maupun Nabi Muhammad, tetapi merupakan kalam Allah yang disampaikan melalui kedua rasul-Nya.

Kontroversi dan Klarifikasi:

Di dalam Alquran, terdapat ayat yang menyatakan bahwa Alquran adalah "perkataan Rasul yang mulia" (Q.S. Al-Haqqah: 40, Q.S. At-Takwir: 19). Meskipun ayat-ayat ini seolah-olah menunjukkan bahwa Alquran adalah perkataan Rasul, kita perlu memahami konteksnya. Dalam surat Al-Haqqah, ayat tersebut merujuk kepada Nabi Muhammad, sedangkan dalam surat At-Takwir, ayat tersebut merujuk kepada Malaikat Jibril.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun