Mohon tunggu...
Baret Mega Lanang
Baret Mega Lanang Mohon Tunggu... Seniman - Penulis

Bagai Empu Prapanca yang menulis Negarakertagama

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Petani Desa Kendalsari Jombang Dibenturkan Persoalan Limbah B3 Aluminium (Part 2)

10 Juni 2024   00:59 Diperbarui: 10 Juni 2024   01:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Pada suatu hari, beberapa petani desa Kendalsari, yang terkenal dengan hasil panenan yang berkualitas, mendapati diri mereka dalam masalah yang rumit. Ternyata, upaya mereka dalam mengembangkan pertanian yang berkelanjutan diduga terancam oleh program besar dari gabungan beberapa dinas di Kabupaten Jombang.

Dinas pertanian telah bekerja keras bersama kelompok tani desa Kendalsari untuk meningkatkan produksi pertanian dan memperkenalkan praktik-praktik modern yang ramah lingkungan, serta membentuk tim satgas penanggulangan hama guna ketahanan pangan di desa Kendalsari. 

"Bulan Kemarin pentingi (petugas pertanian) Jombang datang ke desa Kendalsari, memberikan bimbiangan kepada teman-teman petani." disampaikan salah satu petani desa Kendalsari dengan bahasa Jawa.

Saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp 

Yani petugas Dinas pertanian Jombang membenarkan bahwa beberapa hari kemarin Kepala Dinas pertanian Jombang mengadakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu di desa Kendalsari, namun tidak dalam rangka penanganan dugaan permasalahan Limbahesh B3 Alumunium.

"Iya, kemari saya sama pak kadis langsung turun ke desa Kendalsari bertemu sama kelompok tani untuk memberikan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu di desa Kendalsari, namun sampai saat ini saya belum pernah mendapatkan keluhan baik secara langsung maupun surat dari petani mengenai permasalahan apapun kecuali permasalahan hama tikus dan wereng." Jawab Yani.

Dilanjutkan curhatan petani desa Kendalsari, tidak berani bercerita mengenai permasalahan pertanian di sebagian titik (Area IKM SLAG ALUMINIUM) yang mengalami penurunan hasil produksi pertanian.

"Gini mas, Awal tahun musim panen pertama hasil kami sedikit, ya kita maklumi karena hama kriting (kendala tanaman cabai) dan tikus banyak, musim panen ke dua hama tikus berkurang, namun hasil panen petani radius 100 meter, tidak naik signifikan dibandingkan dengan wilayah luar (wilayah Luar radius 100 meter dari IKM Slag Aluminium). Lanjutan curhatan petani.

Karena belum adanya kajian ulang lapangan mengenai dampak lingkungan tentu isu limbah B3 Alumunium mengangu petani masih sebatas dugaan.

"Masalah naik turunnya penghasilan dari usaha pertanian tentu ada, kalau dulu sebelum adanya IKM Slag Alumunium biasanya hasil panen wilayah dalam (Radius 100 dari IKM Slag Alumunium) lebih tinggi dari hasil panen wilayah Luar (Radius >100 meter dari IKM Slag Alumunium), namun sekarang kebalikannya, " penjelasan petani yang ladangnya dekat dengan IKM Slag Alumunium.

"Saya gak berani protes mas, gak paham, tapi kalau musim penghujan terlihat jelas tanda putih- putih debu Limbah B3 Alumunium nempel di daun." Pungkas petani dengan melas. 

Program baru dari beberapa dinas yang mensupport program "IKM SLAG ALUMINIUM" menyebabkan suatu dilema bagi beberapa petani di area industri.

Program IKM SLAG ALUMINIUM bertujuan untuk sentralisasi industri aluminium di daerah tersebut, namun diduga timbul konsekuensi yang tidak diinginkan terhadap sektor pertanian. Limbah B3 yang dihasilkan dari industri aluminium, khususnya limbah aluminium, diduga memiliki dampak yang mengganggu lingkungan dan kualitas tanah pertanian.

Beberapa petani desa Kendalsari merasa terpinggirkan oleh program ini. Petani desa Kendalsari merasa upaya mereka dalam menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan menghasilkan bahan pangan berkualitas mendapatkan hambatan yang tak terduga. Tanaman mereka diduga terpapar limbah mesh (debu) aluminium, sehingga berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan kesehatan tanaman.

Namun, kelompok tani desa Kendalsari tidak menyerah begitu saja. Mereka percaya bahwa dengan kerja sama dan dialog yang baik antara dinas pertanian dan dinas terkait yang menaungi program IKM SLAG ALUMINIUM masalah ini dapat diselesaikan.

Meski demikian penulis ingin menyampaikan kekhawatirannya kepada dinas-dinas yang mensupport program IKM SLAG ALUMINIUM, mengenai dampak negatif dugaan limbah aluminium terhadap produksi pertanian, serta harapan setuju untuk mengambil tindakan yang bertanggung jawab terhadap dugaan faktor limbah aluminium dan mengimplementasikan mitigasi yang diperlukan untuk melindungi sektor pertanian.

Harapan penulis petani desa Kendalsari dapat untuk mengembangkan pertanian yang berkelanjutan dan berkontribusi pada ketahanan pangan tidak lagi terhimpit oleh program besar yang mempunyai tujuan yang sama untuk membangun kekuatan ekonomi di bidang Industri. Melalui kerja sama antara beberapa dinas terkait (*), dugaan masalah mesh (debu) dari proses pengolahan limbah B3 aluminium berhasil ditangani dengan adil dan solutif.

Kisah ini merupakan silogisme nyata betapa pentingnya dialog dan kolaborasi antara pihak yang terlibat untuk menjaga keseimbangan antara sektor industri dan pertanian yang berkelanjutan.

Simak perkembangan selanjutnya penulis akan mengkaji permasalahan ini dari sudut pandang Lingkungan atau ekologi, serta membedah regulasi secara yuridis merujuk pada hukum atau aspek hukum suatu masalah. Yuridis melibatkan interpretasi dan analisis hukum, peraturan, dan keputusan hukum yang relevan dengan suatu topik atau kasus.

Pentingnya pendekatan yuridis digunakan untuk memahami dan menerapkan hukum pertanian, termasuk peraturan tentang pertanaman, peternakan, tata kelola lingkungan, perlindungan konsumen, regulasi perdagangan, industri dan perizinan, serta hak-hak petani. Pengetahuan dan pemahaman yuridis sangat penting dalam merancang kebijakan pertanian, dan industri guna meminimalisir perselisihan kebijakan, ekonomi, sosial dan hukum, serta dapat memastikan keberlanjutan dan keadilan dalam sektor pertanian maupun industrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun