Mohon tunggu...
Formas Juitan
Formas Juitan Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyoal Demonstrasi Mahasiswa: Krisis Identitas?

4 Januari 2012   07:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:21 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sekarang ini demonstrasi mahasiswa bukan bertindak untuk melindungi dan memperjuangkan kepentingan rakyat, tatkala aksi demonstrasi malah merugikan rakyat dengan pengrusakan terhadap fasilitas umum, kemacetan lalu lintas, dan lain sebagainya. Kesadaran kritis yang seharusnya dimiliki oleh para mahasiswa yang menyebut diri mereka sebagai kaum aktivis ini pun terdegradasi. Krisis identitas pun terjadi. Jika daya kritis mahasiswa tumpul maka apa arti perjuangan itu? Apa makna demonstrasi itu? Atau hanya sekedar teriakan-teriakan kosong belaka?

Menurut hemat saya, mahasiswa yang mengaku dirinya sebagai kaum aktivis saat ini kurang memahami apa yang sebenarnya ia perjuangkan. Seharusnya perlu disadari bahwa gerakan mahasiswa yang berwujud dalam demonstrasi tidak semata-mata perjuangan moral tetapi saat ini sudah menjelma menjadi perjuangan politik. Pemahaman yang kurang ini didasari pula lemahnya daya kritis dan kurangnya wawasan dalam melihat realitas yang sebenarnya.

Kepentingan politik terselubung juga tak kalah menyudutkan identitas mahasiswa sebagai seorang yang idealis. Sudah menjadi rahasia umum, bisa dihitung demonstrasi yang benar-benar murni dari gagasan mahasiswa bukan sekedar isu titipan yang dimobilisasi oleh partai-partai politik.

Demonstrasi mahasiswa perlu dikoreksi

Memang benar dalam sejarah perubahan rezim, peran mahasiswa tidak diragukan. Ia menjadi motor penggerak arah perubahan yang cita-citakan untuk menyejahterakan rakyat. Walaupun begitu, aksi atau demonstrasi mahasiswa tersebut masih harus dikoreksi. Bukan tidak terdapat kekurangan dan kegagalan yang pernah dirintis oleh para pendahulu. Mereka juga banyak membuat kesalahan. Seperti yang ditulis oleh Denny J.A,  gerekan mahasiswa era 80-an yang mengalami kegagalan karena tidak menyadari bahwa gerakan mahasiswa pertama-tama adalah gerakan politik.

Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan bahwa keberanian mengoreksi segala kekurangan dan kekeliruan yang mencolok menjadi modal utama bagi generasi muda sekarang. Bisa saja dibuat daftar kekurangan atau kekeliruan angakatan-angkatan terdahulu yang kalian perlu koreksi. Tanpa keberanian mengoreksi, kalian hanya akan diperlakukan sebagai ternak belaka: dibohongi, digiring kesana kemari atau bisa saja digiring ke pembantaian.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun