Dalam hal ini terdapat juga kesenjangan didalam pemahaman teologis tentang pengelolaan karunia dan bakat kedalam implementasinya dengan sederhana di Lembaga Pendidikan Kristen di Indonesia ,jika dilihat kedalam bentuk teologis karunia dan bakat dipahami bahwa itu pemberian Allah yang diberi kepada manusian dan harus dikelolah dan digunakan untuk melayani dan bentuk memuliakan tuhan (efesus 4:11-12).namun dalam pengaplikasianya banyak Lembaga Pendidikan Kristen yang cendrung hanya menekankan prestasi akademis semata dan kurang mengintegerasikan aspek spiritual dalam proses pembelajaran.ini diungkapkan khoe yao tung “banyak sekolah Kristen,baik di level sekolah dasar maupun sekolah mengengah bahkan diperguruan tinggi sekali pun hanya sekedar menyandang nama Kristen saja” (tung,2016.hal146).
Kesenjangan ini sangat telihat dari masih tidak ada upaya untuk mengembangkan karunia dan bakat siswa secara holistik yang mencakup aspek spiritual,intelektual,dan karakter.hanya berfokus didalam Pendidikan dan pencapaian Pendidikan serta persiapan karir ,sedangkan pembentukan iman dan kepribadian karakter Kristen kurang diperhatikan.mengakibatkan,lulusan dari suatu Lembaga pendidkan Kristen menjadi tidak berbeda secara signifikan dengan lulusan sekolah lainnya dalam hal integrasi dan spiritualitas hal ini yang dikemukakan Richard J.Edlin,Pendidikan yaitu perspektifitas Kristen seharusnya “mencakup upaya penyampaian yang bersifat menantang kepada anak anak untuk memuliakan kristus sebagai tuhan atas semua ciptaanya (Edlin,2015,hal 57) .
kesimpulan
jadi konsep stewardhisp ini jika di kaitkan dengan teologis keprotestanan bahwa penekanan manusia sebagai pengelola bukan pemilik dalam pemberian sumber daya yang di berikan dari tuhan.ini termasuk kedalam tanggung jawab setiap individu untuk mengelola seluruh aspek kehidupan,termasuk bakat dan tujuan dan hubungan dan lain lain Adapun dalam kontek ini kepemimpinan kepala sekolah dalam peimplikasian prinsip stewardship ini menjadikan pemimpin untuk dapat mengelola sumber daya baik Pendidikan secara bijaksana,menciptakan lingkungan yang memadaik dan juga menjadikan lingkungan sekitar yang dapat menjadi tempat pertumbuhan spiritual dan akademis setiap peserta didik sehingga seluruh lapisan masyarakat mendapat pelayanan yang baik.
sumber refrensi
Amin, R. (2018). Peran guru agama dalam bimbingan konseling siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan dan Studi, 4(1), 1-13.
Anwari, M.S. (2002). Peranan penatalayanan dalam pengembangan jemaat. Malang: Gandum Mas.
Boyd, C.F. (2006). Menyikapi perilaku anak sesuai dengan karakternya. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.
Graham, B. (2000). Beritakan Injil-Standar Alkitabiah bagi penginjil. Lembaga Literatur Baptis dan Yayasan ANDI.
https://316notes.com/embracing-stewardship-by-ps-sidney-mohede/
https://gkiiubud.blogspot.com/2013/09/penatalayanan-stewardship.html?utm_source.