Mohon tunggu...
fonny wibowo
fonny wibowo Mohon Tunggu... -

nothing without Him

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak-anak Tentukan Keputusan Beli

20 April 2012   10:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:22 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Top Brand Dalam Dua Generasi

Keputusan pembelian produk-produk yang berhubungan dengan anak di tingkat rumah tangga sangat dipengaruhi oleh pendapat anak. Hasil temuan ini sangat menarik karena peran anak di level rumah tangga sangat besar. Ini juga didorong oleh perubahan perilaku orangtua zaman sekarang yang cenderung memberikan kebebasan pada anak untuk memberikan ide. Dalam data Top Brand, kami membandingkan data top of mind (TOM) orangtua dan anak pada kategori produk makanan, pendidikan, peralatan sekolah, dan hiburan keluarga. Dua generasi ini ternyata memiliki top of mind yang mirip. Pasar anak memiliki keunikan bila dibanding dengan pasar dewasa. *Keunikannya bisa diamati dari bagaimana mereka berpikir tentang produk/merek, bagaimana mereka mengambil keputusan, apa ada dasar pertimbangan bagi si anak dalam mengambil keputusan, bagaimana mereka memproses informasi, dan lain-lain. Dengan begitu, strategi menggarap pasar anak pun akan berbeda dengan pasar dewasa. Secara kognitif, anak belum memiliki kemampuan untuk memproses informasi dengan benar. Ini karena perkembangan otak anak belum seperti orang dewasa. Kita ambil contoh, bagaimana seorang ibu memutuskan tempat berlibur untuk anak yang duduk di bangku sekolah dasar. Secara garis besar urutannya adalah belief-evaluation-behaviour. Belief merupakan perilaku ibu saat mencari informasi sebanyak-banyaknya dari tempat-tempat liburan, kemudian akan memprioritaskan hal-hal penting yang harus dipertimbangkan, misalnya transportasi, akomodasi, jumlah tempat wisata, kenyamanan, dan lain-lain. Setelah itu baru memutuskan. Bagaimana proses keputusan beli anak? Karena anak memiliki keterbatasan dalam memproses informasi, mereka biasanya bersifat impulsif atau spontan. Jadi, tahap-tahapnya tidak lagi belief-evaluation-behaviour, tapi langsung behaviour. Lalu, di proses sebelah mana anak memiliki peranan dalam menentukan keputusan beli di tingkat keluarga? Biasanya untuk produk-produk yang memiliki tingkat risiko tinggi, pendapat anak ada pada tahap awal, tapi untuk produk yang tidak memiliki risiko—seperti snack, peranan anak akan lebih dominan. Mari kita membandingkan beberapa kategori produk seperti yang telah disebutkan di atas dalam riset Top Brand.

Grafik 1. TOM Ibu VS Anak

Dari grafik di atas, terlihat bahwa awareness anak dan ibu menunjukkan kemiripan. Apa yang ada dalam pikiran anak sangat linear dengan yang ada dalam pikiran ibu. Kemudian kita lihat dari beberapa kategori produk seperti di bawah ini:

1334916913685352342
1334916913685352342

Grafik 2. TOM Kategori Pensil Warna Ibu VS Anak

13349169531688045500
13349169531688045500

Grafik 3. TOM Kategori Pusat Hiburan Keluarga Ibu VS Anak

13349169852037397259
13349169852037397259

Grafik 4. TOM Kategori Kursus Bahasa Ibu VSAnak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun