Mohon tunggu...
Money

Prinsip Konsumsi dalam islam

23 Februari 2018   21:27 Diperbarui: 24 Februari 2018   08:54 7474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada prinsipnya dalam paradigma ekonomi konvensional para konsumen didasari pada prinsip-prinsip dasar utilitarianisme dan rasionalitas semata. Prinsip ini menuntut terhadap perkiraan dan pengetahuan mengenai akibat yang dilakukan. Prinsip ini mendorong konsumen untuk memaksimalkan nilai guna dengan usaha yang paling minimal dengan melupakan nilai-nilai kemanusiaan. Akibatnya tercipta individualisme dan self interest. Maka keseimbangan umum tidak dapat dicapai dan terjadilah kerusakan di muka bumi.

Sedangkan perilaku konsumen islam didasarkan atas rasionalitas yang disempurnakan dan mengintergrasikan keyakinan dan kebenaran yang melampaui rasionalitas manusia yang sangat terbatas berdasarkan Al-qur'an dan As-sunnah. Islam memberikan konsep pemuasan kebutuhan yang dibarengi dengan kekuatan moral, ketiadaan tekanan batin dan adanya keharmonisan hubungan antar sesama.

Ekonomi islam tidak hanya bicara tentang pemuasan materi yang bersifat fisik, tapi juga berbicara cukup luas tentang pemuasan materi yang bersifat abstrak, pemuasan yang lebih berkaitan dengan posisi manusia sebagai hamba Allah Swt. prinsip dasar perilaku konsumen islami adalah;

  1. Prinsip syariah
  2. Prinsip ilmu
  3. Prinsip kuantitas
  4. Prinsip prioritas
  5. Prinsip sosial
  6. Kaidah lingkungan

D. prinsip konsumsi

1.Halal

"dari zakaria bin abi zaidah dari al-sya'bi berkata; saya mendengar nu'man bin basyir berkata diatas mimbar dan ia mengarahkan jarinya pada telinganya, saya mendengar rosululloh SAW bersabda: halal itu jelas, haram itu juga jelas, diantara keduannya itu subhat kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, maka barang siapa yang menjaga diri dari barang subhat maka, ia telah bebas untuk agama dan kehormatannya, barang siapa yang terjerumus dalam subhat maka ia seperti pengembala di sekitar tanah yang dilarang yang dikhawatirkan terjerumus. Ingatlah sesungguhnya bagi setiap pemimpin daerah larangan. Larangan allah adalah yang diharamkan oleh Allah, ingatlah bahwa sesungguhnya di jasad terdapat segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruhnya, jika jelek maka jeleklah seluruh tubuhnya, ingatlah itu adalah hati." Hadits riwayat muttafaqun, alaih.

Dalam hadits ini menyatakan bahwa halal itu sudah sangat jelas sekali. Jadi apapun yang kita dapatkan dan kita gunakan itu harus benar-benar halal. Dan yang di maksud barang subhat adalah barang diantara halal dan haram. Jadi sangat diwajibkan bagi umat muslim untuk tidak terjerumus terhadap barang subhat.

2.Baik dan bergizi

"Nabi SAW bersabda: wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dia memerintahkan kepada orang-orang yang beriman apa yang diperintahkan pada para utusan, kemudian baca ayat "wahai para utusan, makanlah makanan yang baik dan beramallah yang baik, karna sesungguhnya kami tau apa yang kalian kerjakan". Baca ayat lagi "makanlah sesuatu yang baik dari apa yang kami rezekikan padamu" kemudian nabi menuturkan ada seorang laki-laki yang bepergian jauh, rambutnya acak-acakan dan kotor dia menengadahkan kedua tangannya ke atas seraya berdoa 'wahai tuhanku, wahai tuhanku' sedang yang dimakan dan diminum serta yang dipakai adalah berasal dari yang haram, mana mungkin doanya diterima"

Makanan yang baik dan bergizi itu sangatlah bagus untuk tubuh manusia dan sangat penting untuk keswhatan manusia. Maka dari itu Allah menganjutkan kepada makhluknya untuk mengkonsumsi makanan yang baik dan bergizi. Karna jika memakan makanan yang baik dan bergizi juga akan mempengaruhi akal dana rohani manusia.

3.Makan dan minum secukupnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun