Cantik parasku
Indah pakaianku
Namun
Jari lentikmu tak pernah jamah aku
Di pojok rak buku
Badanku menggigil
Meronta untuk kausentuh
Butiran kristal menetes
Tahan kerinduan pada tuanku
Sedangkan dia
Wajah kusam
Robek pada beberapa bagian pakaian
Namun
Matamu selalu sapa dia
Helai demi helai baju kaubuka
Nikmati setiap lekuk tubuhnya
Lebih baik kau hempas diriku
Pada tungku ibu di dapur
Tiap helai bajuku
Berpadu menjalin kasih
Pada bara api kesunyian
Banyumas, Juli 2020
Flurr Nil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!