LAPORAN STUDI KASUS
MENINGKATNYA KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KORAN
PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KATOLIK
YOS SUDARSO PELEM
KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK
Disusun oleh
FLORENTINA SOFITRI WEDHANINGGAR, S.Pd
NIM : 2301033065
Â
PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
DALJAB KATEGORI I GELOMBANG 3
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
FEBRUARI 2024
LEMBAR PENGESAHAN
Nama        : Florentina Sofitri Wedhaninggar, S. Pd
Jabatan      : Guru
Unit Kerja    : TK Katolik Yos Sudarso Pelem
  Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk
Judul Karya
MENINGKATNYA KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KORAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KATOLIK YOS SUDARSO PELEM
KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK
Membenarkan bahwa isi dalam Laporan Studi Kasus " MEDIA BUBUR KORAN" untuk kelompok B dalam kegiatan pembelajaran meningkatkan kemampuan motorik halus dengan media bubur koran ini asli dan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan hasil tulisan yang bersangkutan.
                                                Kertosono,    Februari 2024
Kepala TK Katolik Yos Sudarso PelemÂ
                                                                      Â
  Â
NADIA SHINTA DEWI, S.Pd                   ÂÂ
 Pencipta
FLORENTINA SOFITRI W., S. Pd
MEDIA BUBUR KORAN
Â
Â
- DESKRIPSI STUDI KASUS
     Anak Usia Dini adalah individu yang mengalami proses perkembangan sangat pesat karena mereka sedang menjalani suatu fase perkembangan yang fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Kemampuan dasar anak yang perlu dikembangkan salah satunya adalah kemampuan motorik yang terbagi menjadi dua bagian yaitu motorik halus dan motorik kasar.
    Kondisi yang menjadi latar belakang masalah ini terjadi adalah gerakan tangan anak dalam melakukan gerakan rumit belum maksimal terutama kegiatan membentuk, anak masih belum percaya diri dalam bereksplorasi membuat bentuk dengan berbagai media, keterampilan motorik halus anak belum berkembang optimal sehingga anak masih  minta bantuan guru  dalam melakukan kegiatan motorik halus seperti salah satu kegiatan yaitu bereksplorasi membuat bentuk, media pembelajaran bubur koran belum digunakan dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak, kurangnya stimulasi yang optimal dan media yang menarik bagi anak dalam kegiatan eksplorasi bentuk, kurangnya ketekunan dan kesabaran anak dalam berimajinasi membuat bentuk dikarenakan media yang kurang inovatif.Â
Praktik ini perlu di angkat supaya guru di dalam kelas mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang berorentasi pada HOTS, meningkatkan kompetensi guru dalam penggunaan media pembelajaran yang inovatif, menambah pengetahuan anak secara alamiah melalui bermain yang pada akhirnya dapat memotivasi kemampuan anak dalam bereksplorasi dengan bentuk  karena kegiatan yang menarik dan menyenangkan akan dapat menimbulkan imajinasi- imajinasi pada anak  .
ANALISA SITUASI
    Situasi yang menjadi latar belakang masalah ini terjadi adalah :`berdasarkan hasil observasi awal pada bulan Januari 2024 di TK Katolik Yos Sudarso Pelem Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk, yang menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak khususnya pada kelompok B belum berkembang optimal. Ditunjukkan dalam hal dari 20 peserta didik ada 10 anak saat anak membuat bentuk dengan plastisin, yang motorik halusnya belum berkembang dengan optimal.Â
Hasil observasi ini diperoleh dari pengamatan penulis selama kegiatan pembelajaran berlangsung, Permasalahan ini  muncul ketika anak dihadapkan dengan kegiatan membuat kreasi bentuk dengan berbagai media, anak cenderung malas dan bosan.
    Tantangan dan hambatan yang dihadapi adalah anak-anak masih belum mampu mengkoordinasi mata dan tangan dalam membuat bentuk, anak-anak belum percaya diri dan sering minta bantuan pada guru dalam membuat bentuk, kemampuan motorik halus anak yang masih rendah dikarenakan media yang digunakan selama ini masih menggunakan LKA serta guru kurang variasi dalam media kegiatan pembelajaran di kelas untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak.Â
Satu alasan lagi mengapa keterampilan motorik halus dapat berkembang lebih lambat dikarenakan tindakan lain yang berkaitan dengan motorik kasar seperti menendang bola, melompati tali lebih mudah dilakukan. Keterampilan ini terkait erat dengan perkembangan kognitif anak dan proses berpikir anak dalam kemampuan motorik halus yang membutuhkan koordinasi yang signifikan antara mata, tangan dan jari jemari.Â
Guru dapat memberikan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak. Media bubur koran dapat diterapkan kepada anak usia 5-6 tahun khususnya dalam indikator membuat bentuk dari berbagai media, untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif mengembangkan motorik halus selain menggunakan plastisin.
ALTERNATIF SOLUSI
    Permasalahan yang di alami oleh anak kelompok B di TK Katolik Yos Sudarso Pelem Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk yang mana masih belum muncul dalam bereksplorasi membuat bentuk dari berbagai media, dikarenakan anak selama ini hanya dihadapkan pada pengerjaan tugas di LKA, serta media yang dipergunakan guru kurang menarik bagi anak, sehingga membuat anak cenderung malas, cepat bosan dan tidak tertarik melakukan kegiatan pembelajaran di kelas,Â
    Berdasarkan situasi dan kondisi tersebut penulis melakukan langkah nyata melalui kegiatan pembelajaran dengan cara bermain kreasi membuat bentuk dengan menggunakan bubur koran, Media plastisin, tanah liat, bubur koran, dan lain-lain merupakan sebagian media yang dapat digunakan dalam kegiatan membentuk.Â
    Pada pembelajaran ini sumber daya yang digunakan penulis yaitu menggunakan salah satu jenis clay yaitu bubur koran (paper clay). Bubur koran dibuat dari campuran koran yang direndam dalam air yaitu koran yang di robek menjadi potongan kecil terlebih dahulu untuk mempercepat proses penghancuran, lalu direndam dengan air, proses berikutnya untuk menghaluskan koran dengan cara di blender , langkah selanjutnya untuk memisahkan air dengan ampas koran dengan cara penyaringan, setelah diperkirakan air tidak tersisa lalu mencampurkan adonan ampas koran dengan lem kayu, penulis menggunakan lem kayu karena tekstur lem kayu yang tidak cepat kering bila dicampurkan dengan media yang basah, sifatnya yang lentur sehingga memungkinkan adonan mudah dibentuk, serta yang paling utama lem tersebut aman untuk anak, sehingga apabila mengenai tangan mudah dibersihkan dengan cara di cuci. Dengan harapan melalui media tersebut, kemampuan motorik halus anak dapat berkembang.. Karena sesuai tema yang di angkat pada pembelajaran mengenai hewan reptil Kura-kura, anak membuat bentuk kura-kura sesuai imajinasi mereka, bentuk yang sudah anak buat dapat mengeras dengan cara di angin  anginkan. Bubur koran yang sudah dibentuk dapat di beri hiasan dengan ditempeli kertas lipat warna warni untuk mempertegas bentuk yang sudah dibuat anak sesuai kreasi agar terlihat lebih menarik
D. EVALUASI
    Dampak dari media bubur koran ini terbukti berpengaruh terhadap kemampuan motorik halus Anak Usia Dini. Hal ini di tunjukkan dari 20 peserta didik 18 anak sudah mampu dalam berkreasi membuat bentuk dengan prosentase sekitar 90%. Dampak bagi guru yaitu, memberikan alternatif pembelajaran sehingga dapat lebih bervariasi dan lebih kreatif, memberikan kesempatan kepada guru untuk melihat kelebihan dan  kelemahan dalam proses mengajarkan materi apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki, memberikan masukan kepada guru untuk meningkatkan kualitas mengajar yang dimiliki agar lebih baik serta memperbaiki kelemahan yang ada, membantu guru menguasai, memahami, dan mencapai kemampuan sebagai dasar kualitas dalam proses belajar mengajar lebih baik.
    Hasil yang dirasakan bagi anak, Melatih kemampuan kognitif dan motorik halus anak dalam bereksplorasi dengan bahan alam menggunakan bahan bubur koran, memunculkan ide-ide anak dalam berekplorasi membuat bentuk dan memadukan warna di mana anak-anak mampu berkreasi sesuai imajinasi mereka menciptakan bentuk-bentuk dengan media bubur koran tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI