Uang yang telah dihasilkannya cukup membantu kebutuhan orang tuanya di kampung dan membiayai pendidikan SMA ke dua adiknya. Ia bekerja hanya sampai bulan Agustus 2014 di perusahaan pertama. Sempat berhenti bekerja selama enam bulan tidak membuat ia putus asa. Enam bulan berlalu, Novie bekerja lagi di perusahaan kedua, namun itupun hanya bertahan enam bulan bulan.
Penghasilan yang ia terima selama bekerja, ia sisihkan untuk ditabung. Sebagai wanita yang punya keahlian memasak, tabungan tersebut ia gunakan untuk membuka usaha warung makanan Khas Toraja. Rupanya dalam waktu kurang lebih setahun warung makanan Khas Toraja miliknya tutup karena ia hanya mendapat balik modal. Memasuki tahun 2017, Novie kembali menganggur dan sempat ditegur oleh kakaknya.
Dengan tekadnya yang kuat, uang yang tidak banyak, dan percaya bahwa Tuhan akan menolongnya, Novie nekat pergi ke Jakarta. Tak disangka ternyata keberuntungan berpihak padanya. Pada saat itu, salah satu saudara Novie sedang dalam perjalanan dari Toraja menuju Jakarta dan rencananya ia akan tinggal bersama mereka.
Keberuntungan masih berpihak padanya. Selama ia tinggal di rumah saudaranya, ia diterima dengan baik. Bahkan Novie dicarikan pekerjaan sehingga pada Agustus 2017 berkat tekad dan doanya juga ia kembali bekerja. Novie bekerja selama dua tahun (2019) di salah satu perusahaan mold maker yang ada di Cikarang.
Kembali Belajar
Pada tahun 2019, Novie kembali berkuliah. Wanita pekerja keras ini setelah gagal dalam pendidikan sebelumnya, memulai babak baru. Novie memilih jurusan Teknik Industri karena akan membantu meningkatkan karirnya di perusahaan tempat dia bekerja saat itu.Â
Universitas President atau President University merupakan kampus tempat ia berkuliah. Selama dua semester berkuliah, Novie memutuskan pindah jurusan ke Ilmu Komunikasi karena di jurusan sebelumnya, ia sama sekali tidak mengerti dengan mata kuliah Kalkulus. Ditambah, di awal tahun 2020 Novie memutuskan untuk menikah.
Novie merasa cocok dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Sewaktu SMA, ia mengambil jurusan Bahasa dan ia merasa saat itu jurusan Ilmu Komunikasi saling keterkaitan. Hingga saat ini, Novie masih aktif mengikuti perkuliahan di kampus.
Berkat Disiplin dan Kerja Keras
Baginya semua yang telah ia lalui bukanlah proses yang mudah. Novie merasa emosi sesaat yang pernah ia lakukan berdampak besar di hidupnya. Meski pernah salah langkah, ia selalu bersyukur dan bertanggung jawab atas segala pilihan yang telah diambil.Â
Didikan itu ia dapat dari orang tuanya yang keras dalam mendidik anak-anaknya. Novie percaya bahwa setiap orang telah dibekali talenta masing-masing oleh Tuhan. Setiap masalah yang dihadapi, ia percaya bahwa pasti ada jalan keluarnya. Berkat kerja keras dan ketekunannya, ia bisa memetik buahnya. Saat ini ia tidak perlu lagi bersusah payah banting tulang seperti dulu.Â