Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memurnikan, Membagi, Memaafkan: Mengalami Suasana Lebaran

21 Agustus 2012   17:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:28 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Menguatkan sebagai saudara

Kunjungan dari rumah ke rumah yang kami lakukan (juga keluarga lain lakukan), adalah kunjungan kekeluargaan. Kunjungan untuk saling memaafkan (dalam tutur dan tindak yang kurang berkenan) entah sebagai warga RT, pun sebagai warga pada umumnya. Di dalam suasana Lebaran itu pulalah saya dikuatkan. Saya dikuatkan, terlebih ketika harus menghadapi - memutuskan permasalahan hidup, suka-dukanya bermasyarakat bisa kami bagi bersama.

Saya memang memunyai saudara sekandung - sedaging. Mereka ada di seberang pulau. Mereka ada di pulau Jawa, bahkan ada yang bertugas di Nusa Tenggara Timur. Maka bagi saya, saudara saya yang nyata - jelas terlihat - adalah mereka yang ada di kiri - kanan, muka - belakang rumah saya. Termasuk juga mereka: tukang ojek, tukang becak yang kadang mangkal di depan rumah saya, merekalah saudara saya. Perayaan Lebaran, bagi saya pribadi;  adalah juga perayaan - momen - mengencangkan  kembali tali persaudaraan yang mungkin mulai 'renggang', menyambungkan kembali nilai kehidupan (damai, kurban, perhatian, pemberian diri) yang mungkin telah 'terputus'.

Kami sekeluarga menyadari bahwa dalam hidup, kami tidaklah sendirian. Peristiwa "rantangan" seusai salat Id, adalah peristiwa pemberian diri orang-orang yang memerhatikan kami sebagai bagian dari hidup meraka. Perhatian yang tulus, cinta yang meneguhkan persaudaraan. Kami adalah saudara mereka, mereka adalah saudara kami. Berbahagialah kami, terimakasih Lebaran - terimakasih Idul Fitri; engkau menguatkan hidup dan memitrahkan - memurnikan kemanusiaan kami kembali!

----------------------------------------------------
"MOHON DIMAAFKAN segala kesalahan saya,  dan terimakasih atas cinta serta perhatian Anda."


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun