Mohon tunggu...
Florencia Irena
Florencia Irena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Personal Blog
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Semoga bermanfaat bagi pembaca blog saya:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memilih Saluran Komunikasi yang Benar

26 November 2021   13:30 Diperbarui: 26 November 2021   13:44 2353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Effectively Using Electronic Communication Channels

Komunikasi elektronik telah menjadi fakta kehidupan di organisasi saat ini. Teknologi baru menyediakan cara komunikasi yang sangat efisien dan dapat sangat berguna untuk pesan rutin. 

Pesan teks, yang memungkinkan orang untuk berbagi pesan singkat secara instan, telah berkembang pesat dan menjadi lebih umum daripada email di beberapa organisasi. 

Banyak pemimpin saat ini juga menggunakan blog untuk tetap berhubungan lebih dekat dan membangun kembali kepercayaan di antara karyawan, pelanggan, pemegang saham, dan publik.

Komunikasi elektronik memiliki banyak keuntungan, tetapi ada juga kerugiannya. Perkembangan media elektronik telah berkontribusi pada komunikasi yang lebih buruk di banyak organisasi. 

Karyawan yang bekerja di kantor di lorong satu sama lain akan sering mengirim email atau pesan teks daripada berkomunikasi tatap muka. Seorang karyawan melaporkan bahwa dia dipecat melalui email --- oleh seorang manajer yang duduk lima kaki jauhnya di kantor yang sama. 

Bahkan untuk pesan yang tidak terlalu traumatis, metode elektronik dapat meningkatkan potensi kesalahan komunikasi. Pemimpin dapat terlihat dingin, arogan, atau tidak sensitif ketika mereka mencoba untuk mendiskusikan masalah yang rumit atau rumit melalui email. Hal-hal yang mungkin ditangani dengan lancar dalam percakapan tatap muka atau melalui telepon berubah menjadi masalah besar dengan menumbuhkan kebencian, kepahitan, dan perasaan keras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun