" Disini tertera, kamu Andre, Belvin, Karina, Rita dan Delara" Jawab sang ketua kelas.
" Wah Delara kita akan medapat kesempatan!!" Girang Andre
" Iya andre aku sangat bahagia" jawab Delra kepda sang sahabat
      Kini minggu dimana semua peserta akan diberangkatkan dan mereka tampak sangat bahagia tak terkecuali Delara dan Andre yang memilih sebangku dalam bus. Kini tak terasa merka dalam perjelanan, tiba tiba mereeka mendengar teriakan seseorang dari arah depan supir yang dimana rekan dari supir tersebut berteriak untuk meminta tolong.
" Tolong ... Tolong.... pak supir mengalami sesak napas....!!" Ujar sang rekan dengan terikan yang kencang.
Dan pada saat itu juga semua orang panik. Andre langsung mengambil alih kemudi dan kemudian Delara dengan sigap mengeluarkan alat tabung oksigen yang berada di belakang mobil, yang dimana itu adalah tempat peralatan praktek ujian mereka.
"Memangnya kamu bisa memasangkannya?" Tanya Karina yang juga pada saat itu panik.
" Ya, semoga saja aku bisa" Jawab Delara dengan menghampiri pak supir
Delara dengan sagat telaten mamasangkan alat itu kepada pak supir dan agaknya itu berhasil, dengan pak supir kembali bernapas dengan normal.
" Ayah.... ayah tidak apa apa?" Ujar karina yang membuat orang orang disana kaget. Ya betul sekali, pak supir yang sedang  membantu mera ini ialah ayah handa dari Krina yang memang dalam kondisi sakit. Awalnya Karina melarang ayah nya untuk mengambil pekerjaan ini namun karena sang ayang sangat bersemangat untuk mengantar sang putri ia lalau menyanggupinya.
" Terima kasih atas bantuan mu Dela berkatmu ayah ku selamat" Ucapnya sembari air mata yang tak terhentika dan memeluk Delara.