Mohon tunggu...
Florence Della
Florence Della Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ftb

Mahasiswa Ftb 2020 Atmajaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Enzim Fibrinolitik pada Terasi Udang Fermentasi Ternyata dapat Mengatasi Penyakit Kardiovaskular Loh!

19 Juni 2022   01:35 Diperbarui: 19 Juni 2022   01:39 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo teman teman semua, balik lagi sama aku, nah kali ini aku akan membahas enzim fibrinolitik yang terdapat pada terasi udang fermentasi yang ternyata dapat mengatasi penyakit kardiovaskular loh. Seperti yang kita ketahui, penyakit kardiovaskular merupakan silent killer yang kerap kali menyerang manusia terutama penyakit penyumbatan pembuluh darah dan stroke. Oleh sebab itu pada artikel kali ini akan dibahas lebih lanjut manfaat enzim fibrinolitik pada terasi udang fermentasi yang merupakan pangan fungsional untuk kesehatan tubuh manusia.

Enzim fibrinolitik merupakan protease yang dapat melakukan degradasi fibrin, dimana enzim ini mampu melakukan pemecahan pembekuan darah sehingga bisa digunaka sebagai alternatif terapi trombolitik untuk memusnahkan trombus yang menyebabkan penyumatan pembuluh sehingga menjadi sumber berbagai penyakit seperti stroke dan jantung. Untuk mendapatkan enzim fibrinolitik ini dapat kita temukan pada berbagai macam pangan fungsional yang tersebar pada dunia pangan. Salah satunya adalah terasi udang fermentasi.

Terasi udang fermentasi merupakan salah satu bumbu yang populer di negara asia. Pembuatan terasi udang fermentasi ini dapat berlangsung karena terdapat aktivitas enzim pada tubuh udang itu sendiri, proses fermentasi yang terjadi adalah penguraian senyawa menjadi sederhana menggunakan enzim dari tubuhnya sendiri. Proses fermentasi akan dilakukan pada suhu lingkungan yang optimal. Proses fermentasi dilakukan dengan meletakan adonan selama 3-4 minggu. 

Pada proses ini akan dibantu dengan mikroorganisme yang tumbuh seperti bakteri asam laktat leuconostoc mesenteroides, Pediococcus cereviceae, Lactobacillus plantarum. Tetapi pada terasi udang fermentasi sendiri mengandung beberapa mikroorganisme seperti Micrococcus, Cytophaga, Bacillus. Lebih spesifiknya, pada terasi mengandung bakteri Bacillus coagulans, spesies bakteri ini dikabarkan dapat menghasilkan aktivitas protease fibrinolitik. Penemuan ini menjadi alternatif pangan fungsional dan nutrasetikal dalam menangani penyakit trombosis atau kardiovaskular.

Enzim fibrinolitik pada pangan fungsional ini ternyata dapat melakukan mekanisme trombolisis dengan mengaktifkan plasminogen yang diubah menjadi enzim proteolitik plasmin. Enzim fibrinolitik ini akan dikirim ke sistem peredaran darah agar dapat menghasilkan efek yang baik dan menguntungkan, perlu diketahui bahwa ensim fibrinolitik ini tidak memecah semua blood protein yang tidak menyebabkan penyumbatan dengan kata lain, enzim ini hanya akan memecah darah yang menyebabkan terjadinya penyumbatan. 

Pembekuan darah yang dihidrolisis akan menjadi produk terlarut yang kemudian akan dibuang dari peredaran darah. Setelah itu tidak ada lagi pembekuan darah atau dengan kata lain dapat terbebas atau menjadi sembuh dari penyakit kardiovaskular.

Produk terlarut yang dibuang dari peredaran darah ini dibantu dengan makrofag pada sistem retikuloendotelial loh. Penggumpalan darah atau penyumbatan darah dipengaruhi oleh plasmin dan waktu pembekuan. Tujuan utama dari pembuangan produk terlarut ini adalah untuk menyembuhkan dinding pembuluh dan memecah atau memberikan kebebasan pembuluh darah terhadap bekuan darah.

Enzim fibrinolitik tidak hanya berasal dari mikroorganisme tetapi juga dapat berasal dari tubuh manusia itu sendiri. Sel endotel pada tubuh manusia dapat menghasilkan enzim fibrinolitik berbentuk plasmin. Plasmin merupakan golongan enzim protease serin dan punya bentuk aktif sirkulasi berupa plasminogen. 

Plasminogen sendiri tidak dapaat bekerja secara langsung ketika dinding endolial terluka melainkan membutuhkan bantuan activator. Kemampuan tubuh manusia dapat berkurang dalam memproduksi plasmin dikarenakan setiap waktu, manusia akan bertambah usia yang dapat menurunkan kemampuan tubuh. Selain itu juga dipengaruhi oleh pola hidup dan makan yang tidak sehat oleh sebab itu semakin berkembangnya teknologi, sudah diciptakannya pangan fungsional yang dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah terasi udang fermentasi yang kaya akan enzim fibrinolitik

Daftar Pustaka

Setiawan A, Arimurti S, Senjarini K, Sutoyo S. 2016. Aktivitas proteolitik dan fibrinolitik isolat bakteri dari perairan Pantai Papuma Kabupaten Jember. Jurnal Berkala Sainstek. 4(1): 1-4.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun