Tak hanya itu, efisiensi biaya marketing melalui media sosial dibandingkan media konvensional seperti cetak dan televisi mendorong lebih banyak marketer terjun mengisi konten media sosial. Akibatnya kontennya menjadi semakin banyak, kreatif dan unik.
Tidak banyak yang sadar, konten informasi kehumasan berkompetisi langsung dengan semua itu untuk meraih perhatian publik di media sosial.Â
Perlu upaya yang lebih keras untuk mengkampanyekan kebijakan publik kepada masyarakat. Untuk mengemas semenarik mungkin suatu informasi publik agar "renyah" dan diminati itu tidak mudah.Â
Bagaimana mau meraih dukungan publik, sementara perhatian publik pun belum dapat dijangkau?
Strategi komunikasi yang menempatkan media sosial menjadi salah satu prioritas saluran utama komunikasi publik sudah sangat tepat.Â
Sementara itu, daya saing kualitas produksi dan pola distribusi konten audio visual di setiap kementerian dan lembaga pemerintah perlu terus ditingkatkan.Â
Sebagaimana dijelaskan bahwa situasi saat ini menempatkan produk informasi kehumasan pemerintah perlu berkompetisi sangat ketat di tengah arus deras informasi yang sangat dinamis untuk meraih perhatian dan dukungan publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H