Beasiswa merupakan jalan keluar terbaik untuk menggapai pendidikan tertinggi. Program YYGS Connect bisa menjadi pilihan untuk mewujudkan mimpi siswa berprestasi setingkat SMA dengan beasiswa penuh.
Beasiswa YYGS akan membiayai seluruh kegiatan dalam program kuliah pendek. Beasiswa mencakup biaya pendidikan dan biaya transportasi.
"Program YYGS ingin mendorong dan menunjukkan kepada siswa berprestasi bahwa melalui perguruan tinggi siswa bisa mendapatkan pendidikan yang lebih nyaman. Program YYGS ini ditujukan bagi siapapun yang mau belajar dan bekerja keras untuk menggapai mimpinya", ujar Alfath, kreator di channel YouTube Flemmo.
Baca Juga:Â Keren! Garap Sektor Ekonomi Kreatif, Pemuda 17 Tahun Raih Hadiah Rp75 Juta dari EWC
Pemuda kelahiran Jombang 3 Februari 2004 ini mengatakan bahwa program YYGS memberi siswa sebuah 'landasan' awal secara profesional serta membantu siswa untuk mencapai tujuan hidupnya.Â
Siswa dapat mengasah kemampuannya untuk berpikir kritis dan fleksibel; terlibat secara produktif dengan beragam kelompok teman sebaya; mengeksplorasi ide baru dan menarik; bertemu dengan para pakar, ilmuwan, akademisi, dan praktisi terkemuka.
Lebih lanjut, Alfath mengatakan bahwa program YYGS mengeksplor kemampuan siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi berbahasa Inggris, diplomasi, dinamika kelompok, dan studi global. Siswa akan didorong berpikir kompleks dan mendalam untuk menyelesaikan berbagai kasus global dalam kehidupan secara komprehensif, detail, efektif, dan akurat.
"Para instruktur mampu membuat suasana belajar-mengajar menjadi menyenangkan, interaktif, seru, santai, namun tetap serius dalam diskusi untuk memecahkan setiap kasus secara detail, komprehensif, dan totalitas. Sungguh, seakan-akan atmosfernya berada di kampus fisik yang sesungguhnya. Saya merindukan suasana itu kembali", kenang Alfath.
Alfath sangat terkesan dengan John Whalen Ph.D., dosen ilmu filsafat. Ia merupakan Program Manager Humaniora untuk Yale Young Global Scholars.
"Dalam materinya, John Whalen menyampaikan bahwa manusia dihadapkan pada banyak pilihan. Namun manusia wajib berpikir ketika membuat keputusan; harus memilih risiko terkecil untuk melangsungkan kehidupan sosial" ujar Alfath.