Mohon tunggu...
Flavilius Aldo
Flavilius Aldo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Politik,Lingkungan,Sosial,Budaya,Ekonomi, Pendidikan,

Politik,Lingkungan,Sosial,Budaya,Ekonomi, Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Proyek Kawasan Industri Pupuk Papua Barat

3 Desember 2023   09:51 Diperbarui: 3 Desember 2023   09:55 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, sekitar 127,3 kilogram pupuk digunakan per hektar lahan pertanian di Indonesia. Pupuk dalam hal ini adalah kombinasi dari semua jenis pupuk, termasuk nitrogen, kalium dan fosfat. Saat ini, pasokan pupuk relatif sulit akibat ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Hal ini dikarenakan Rusia adalah salah satu produsen pupuk terkemuka di dunia.

 Perang telah mengganggu produksi pupuk di Rusia. Akibatnya, distribusi ke seluruh dunia juga terganggu. Tak terkecuali Indonesia, salah satu pengimpor terbesar bahan baku pupuk. Kehadiran pabrik pupuk baru diharapkan dapat mengurangi kelangkaan pupuk yang berkepanjangan. 

Penelusuran arsip berita Kompas menunjukkan bahwa masalah kekurangan dan kelangkaan pupuk sebenarnya bukan hal baru. Masalah ini telah didokumentasikan dalam berita-berita Kompas setidaknya sejak tahun 1965 dan mengancam penurunan produksi berbagai komoditas, termasuk beras. Masalahnya beragam, mulai dari kelangkaan, pupuk impor, hingga masalah distribusi hingga ke daerah pedesaan.

Tidak hanya itu, pemenuhan kebutuhan pupuk juga berpotensi untuk menekan kenaikan harga pupuk. Meminjam teori ekonomi terkait hukum permintaan dan penawaran, harga relatif akan terjaga jika penawaran dan permintaan seimbang. 

sumber: Kompas.id
sumber: Kompas.id

Mengendalikan harga pupuk secara tidak langsung mengurangi beban petani. Saat ini, subsidi pupuk untuk petani semakin terbatas dalam hal kuota, tanaman yang memenuhi syarat, dan anggaran. Karena kebutuhan pupuk tetap sama atau bahkan meningkat, petani harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli pupuk non subsidi. Jika harga pupuk stabil, petani akan dapat melanjutkan operasi pertanian mereka. Keberlanjutan pertanian juga relatif lebih mudah dicapai. 

Hal ini akan meningkatkan peluang untuk mewujudkan cita-cita ketahanan pangan. Mengacu pada UU No 18/2012 tentang Pangan, ketahanan pangan didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan dari negara hingga perseorangan. 

Upaya ini biasanya tidak dapat dipisahkan dari gagasan swasembada pangan, yaitu kemampuan suatu bangsa atau kelompok etnis untuk memproduksi beragam jenis pangan dari dalam negeri. Di sinilah keberlanjutan pertanian menjadi sangat penting. Industri pupuk memainkan peran yang semakin penting sebagai salah satu infrastruktur utama pertanian. 

Tentu saja, ini bukan hanya masalah kuantitas tetapi juga kualitas. Mengingat saat ini pertanian dihadapkan pada iklim ekstrem, fenomena kekeringan, dan lahan yang semakin sempit, maka pupuk yang berkualitas menjadi sangat penting untuk menjaga kuantitas dan kualitas produksi pangan.

Dalam konteks fenomena degradasi lingkungan, pabrik pupuk ramah lingkungan yang disediakan oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia ini juga patut diapresiasi. Pabrik di Kawasan Industri Pupuk ini akan dibangun dengan pendekatan ESG (Economic, Social and Government). Konsep ini mencakup penggunaan teknologi baru yang rendah karbon dan ramah lingkungan. Dengan demikian, degradasi lingkungan yang disebabkan oleh pabrik yang selama ini identik dengan pencemaran lingkungan dapat diminimalisir.  

Pemerataan kesejahteraan masyarakat Papua Selain untuk mencapai keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan, pembangunan kawasan industri di provinsi Fak-Fak menawarkan harapan tersendiri bagi Indonesia timur, khususnya dalam hal pemerataan pembangunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun