Mohon tunggu...
Flavilius Aldo
Flavilius Aldo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Politik,Lingkungan,Sosial,Budaya,Ekonomi, Pendidikan,

Politik,Lingkungan,Sosial,Budaya,Ekonomi, Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melodi Kasih Petani: Sebuah Ode Untuk Pahlawan Tanah

12 November 2023   03:37 Diperbarui: 12 November 2023   03:39 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di bawah langit biru, petani bekerja, 

Mengolah tanah, tangan penuh lelah. 

Matahari menyapa, pagi hingga senja, 

Petani tak kenal lelah, demi panen yang tiba.

Mereka bertani dengan hati penuh cinta,

 Menyiram peluh di setiap kebun yang subur.

 Bibit harapan ditanam dengan sabar,

 Petani adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

Padi menguning di sawah yang luas, 

Baca juga: "Alam yang Indah"

Bagai emas di hamparan hijau nan elok. 

Petani menyanyikan lagu alam, 

Irama kasih sayang, tumbuh dalam setiap jengkal.

Mereka tak kenal istirahat panjang, 

Setiap musim, tugas mereka tetap sama.

 Membajak, menanam, dan menuai hasil, 

Petani, penjaga kehidupan, pejuang tanpa sayap.

Hujan turun sebagai rahmat dari langit,

 Petani bersyukur, tanahnya kembali subur. 

Mereka menghadapi tantangan alam,

 Namun semangat petani tak pernah padam.

Di bawah langit yang luas, petani berkarya, 

Menyemai harapan di setiap lahan gersang. 

Mereka adalah penjaga kehidupan, Petani, 

pahlawan tanah, menyumbang bagi negeri.

Begitulah kisah petani, dalam lelah dan kerja, 

Mengukir sejarah di tanah yang subur.

 Dengan kekuatan kasih dan ketabahan, 

Petani tetap menjadi penjaga kehidupan yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun