Mohon tunggu...
Flavilius Aldo
Flavilius Aldo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Politik,Lingkungan,Sosial,Budaya,Ekonomi, Pendidikan,

Politik,Lingkungan,Sosial,Budaya,Ekonomi, Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menteri Pertanian Amran Sulaiman Klaim Swasembada Beras Selama Tiga Tahun

9 November 2023   18:24 Diperbarui: 9 November 2023   18:27 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan benar-benar mampu swasembada beras.

Menurut dia, selama 3 tahun yaitu 2017 hingga 2019 tidak melakukan impor beras sama sekali.

Tahun itu, Amran menjadi Menteri Pertanian.  "Dulu di pemerintahan Presiden kita mandiri.

Tahun 2017 tidak ada impor beras medium, tahun 2019 tidak ada impor beras medium, tahun 

2020 tidak ada impor beras medium.  "Nah, kita akan swasembada selama tiga tahun,"

 kata Amran, Senin, di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta. 

Amran mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan swasembada beras adalah siklus iklim El Nio. 

Hanya saja saat ini ada El Nio yang saat ini memproduksi dan memberikan tekanan pada Amran tersebut.

Ia membandingkan: pada tahun 2018 saja, produksi beras bisa mencapai 34 juta ton. 

Sementara produksi saat ini tertahan di angka hanya juta ton, padahal kebutuhan beras juga mencapai 30 juta ton.

Karena produksi dan permintaan adalah  Oleh karena itu, pemerintah akhirnya mengimpor cadangan berasnya.

"Tahun 2018 produksinya 34 juta, sekarang 30 juta ton, lalu permintaan juga 30 juta ton, permintaan dan produksinya sama.

Oleh karena itu, kami mengimpornya untuk cadangan di gudang, jelas Amran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun