"Tahun 2018 produksinya 34 juta, sekarang 30 juta ton, lalu permintaan juga 30 juta ton, permintaan dan produksinya sama.
Oleh karena itu, kami mengimpornya untuk cadangan di gudang, jelas Amran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!