Mohon tunggu...
flaviabianca
flaviabianca Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memeluk Bayangan yang Kian Pudar

23 Januari 2025   09:34 Diperbarui: 23 Januari 2025   09:34 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam menjadi teman di kala aku merintih

Setiap sudut kamar menjadi tempat menampung air mataku

Aku yang menjadi rapuh saat semua insan menutup mata

Bayangmu selalu menjadi alasan derasnya air mataku

Di setiap sudut waktu, aku termenung

Bayangmu hadir dalam redup cahaya

Namun perlahan memudar, hilang tanpa jejak

Meninggalkan aku dalam lautan kerinduan

Ayah, aku rindu pelukan hangat darimu

Kini pelukan itu hanya menjadi sejarah indah

Hangatnya selalu tersimpan dalam ingatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun