Mohon tunggu...
TEGUH HARIYANTO
TEGUH HARIYANTO Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STAI Kharisma Sukabumi

Teguh Hariyanto, M.Pd., adalah seorang akademisi dan penulis yang tengah menempuh pendidikan S3 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan keahlian di bidang pendidikan, ia aktif melakukan penelitian untuk mengembangkan teori dan praktik pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Selain mengajar dan meneliti, Teguh juga memiliki hobi menulis, dan karyanya sering dipublikasikan di berbagai media. Ia juga merupakan pembicara yang sering diundang di seminar-seminar akademik, di mana ia berbagi wawasan tentang pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, dan inovasi di dunia pendidikan. Sebagai seorang pendidik, ia berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Faktor Psikologi dalam Pengambilan Keputusan

13 Desember 2024   19:44 Diperbarui: 14 Desember 2024   16:09 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. H. Mulyawan Safwandy Nugraha, M.Ag., M.Pd (sumber: dokumen pribadi)

Teknologi modern juga memberikan dampak besar pada pengambilan keputusan. Alat analisis data dapat membantu individu atau kelompok membuat keputusan yang lebih terinformasi. Namun, ketergantungan pada teknologi dapat mengurangi intuisi serta kreativitas manusia, menciptakan tantangan baru bagi organisasi.

Pembelajaran dari pengalaman menjadi elemen yang tidak kalah penting. Organisasi yang mendorong refleksi atas keputusan masa lalu cenderung lebih adaptif. Proses ini membantu individu dan kelompok memahami kesalahan sebelumnya sehingga dapat dihindari di masa depan.

Dalam konteks Islam, pengambilan keputusan memiliki landasan spiritual yang kuat. Al-Qur'an menekankan pentingnya musyawarah dalam keputusan melalui firman Allah SWT: "Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah." (QS. Ali Imran: 159). Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk melakukan istikharah dalam keputusan penting, sebagaimana sabdanya: "Barangsiapa yang beristikharah kepada Allah, maka Dia akan menunjukkan jalan terbaik baginya." (HR. Bukhari).

Pengelolaan emosi juga menjadi perhatian Rasulullah SAW. Dalam haditsnya, beliau melarang pengambilan keputusan dalam keadaan marah dan menganjurkan berwudhu sebagai cara untuk meredakan emosi. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana Islam memberikan solusi praktis dalam pengelolaan emosi sebelum mengambil keputusan.

Integrasi psikologi, budaya, dan spiritualitas dalam pengambilan keputusan memberikan kerangka yang lebih holistik untuk mencapai hasil terbaik. Dengan memahami dan menerapkan berbagai faktor ini, organisasi dapat meningkatkan efektivitas serta kualitas keputusan yang diambil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun