Penugasan Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Artikel Mataeri Al- Qur'an dan Hadist
Dosen Pengampu : Bpk. Hisny Fajrussalam
Kelompok 3 yang beranggotakan :
- Fakhirah Azhar (2104704)
- Tiara Dewi Ibnatun Solihat (2100686)
Pedoman kita sebagai seorang muslim adalah Al-Qur'an, jadi jika kita ingin melakukan sesuatu harus dilihat dulu boleh atau tidaknya di dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an berasal dari Al-Khaliq atau pencipta, jadi sudah pasti kebenarannya dan kebaikan dalam Al-Qur'an sudah tentu untuk kita sebagai hamba Allah. Tapi, terkadang masih saja ada yang meragukan kebenaran Al-Qur'an, apakah Al-Qur'an itu berasal dari Allah atau buatan manusia.
Al-Qur'an Adalah Kalamullah
Bukti bahwa Al-Qur'an adalah Kalamullah atau datangnya dari Allah bisa dilihat dari 3 kemungkinan, yaitu:
a). Bahwa Al-Qur'an adalah karangan orang Arab, kemungkinan ini sangat mustahil. Allah Subhanahu Wata'ala menantang orang-orang Arab untuk membuat 1 surat saja yang bisa menyamai Al-Qur'an dalam Q.S Yunus [10]:38
اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَـرٰٮهُ ۗ قُلْ فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّثْلِهٖ وَا دْعُوْا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِي
"Apakah pantas mereka mengatakan dia (Muhammad) yang telah membuat-buatnya? Katakanlah, "Buatlah sebuah surat yang semisal dengan surat (Al-Qur'an), dan ajaklah siapa saja di antara kamu orang yang mampu (membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.""(QS. Yunus [10] Ayat 38)
Dan pada kenyataannya, tidak ada seorangpun yang bisa menyamai bahasa dan kata-kata dalam Al-Qur'an secerdas apapun orang tersebut.
b). Bahwa Al-Qur'an adalah Karangan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam, kemungkinan ini pun mustahil, sebab secerdas apapun Rasulullah, tetap saja Beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam adalah manusia biasa dan seperti yang kita ketahui bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam itu tidak bisa membaca dan menulis. Hal ini juga bisa dilihat dari gaya bahasa Al-Qur'an dan Al-Hadist dari Rasulullah yang sangat berbeda. Ada juga tuduhan bahwa Nabi Muhammad belajar dari pemuda Nasrani Bernama Jabr. Allah menolak keras tuduhah ini, terdapat dalam Q.S Aln-Nahl [16]: 103 :
وَلَـقَدْ نَـعْلَمُ اَنَّهُمْ يَقُوْلُوْنَ اِنَّمَا يُعَلِّمُهٗ بَشَرٌ ۗ لِسَا نُ الَّذِيْ يُلْحِدُوْنَ اِلَيْهِ اَعْجَمِيٌّ وَّهٰذَا لِسَا نٌ عَرَبِيٌّ مُّبِيْنٌ
"Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, "Sesungguhnya Al-Qur'an itu hanya diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)." Bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa Muhammad belajar) kepadanya adalah bahasa 'Ajam, padahal ini (Al-Qur'an) adalah dalam bahasa Arab yang jelas."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 103
c). Bahwa Al-Qur'an adalah Kalamullah, berasal dari Al-Khaliq (pencipta) yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan kemungkinan ini adalah kemungkinan yang benar, sebab tidak ada satupun manusia yang bisa membuat 1 ayat pun yang menyamai Al-Qur'an sekalipun itu Rasulullah.
Jadi, Al-Qur'an adalah kalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dan dijadikannya sebagai pedoman hidup bagi manusia di dunia maupun akhirat. Adapula nama-nama Al-Qur'an yaitu :
- Al-Kitab, artinya kumpulan yang tertulis.
- Al-Furqan, artinya pembeda
- As-Syifa, artinya obat atau penyembuh
- An-Nur, artinya cahaya
- Adz-Dzikr, artinya pengingat
Pokok kandungan Al-Qur'an dibagi menjadi beberapa yaitu :
- Akidah atau Tauhid yang mengajarkan kepercayaan kepada Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir serta Qadha dan Qadar.
- Ibadah, yaitu aktivitas yang kita (Manusia) lakukan untuk mensucikan Penciptannya (Allah) yang menjadi penghubung antara manusia dan penciptanya (Allah). Dan dalam Al-Qur'an Allah menyebutkan sejumlah ibadah yang wajib dan sunah untuk dikerjakan umat Islam.
- Mua'malah, selain menjelaskan aktivitas yang menjadi penghubung antara manusia dan penciptanya (Allah), dalam Al-Qur'an juga dielaskan mengenai hubungan sosial dalam bermasyarakat. Prinsip muamalah ini mengajarkan hubungan yang baik antarmanusia, baik dalam keluarga, tetangga, maupun masyarakat secara umum.
- Akhlak Mulia, dalam Al-Qur'an Allah mengajarkan akhlak yang mulia agar manusia senantiasa berakhlak mulia.
- Sejarah, dalam Al-Qur'an Allah menceritakan kisah terdahulu agar menjadi pelajaran bagi manusia dan agar manusia mengambil kebaikan dari kisah-kisah terdahulu tersebut.
- Syariat
Al-Qur'an Bukan Sekedar Bacaan
- Al-Qur'an bukan hanya sekedar bacaan tetapi juga sebagai petunjuk dalam persoalan kehidupan duniawi. Hukum membaca Al-Qur'an adalah sunnah dan ketika mengamalkan isinya atau berpatok pada hukum-hukum dalam Al-Qur'an hukumnya wajib. Allah SWT telah menegaskan bahwa seorang Muslim yang taat, telah diberi hukum oleh Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Qur'an Dan As-Sunnah, dan tidak boleh mencari pilihan hukum yang lain. Seorang muslim wajib mematuhi dan taat terhadap ketetapan Allah dan Rasul-Nya.
Al-Qur'an dan As-Sunnah Sebagai Sumber Hukum
Al-Qur'an adalah Kalamullah (Perkataan Allah) yang berarti datangnya dari Allah, tidak ada keraguan di dalamnya seperti yang disebutkan dalam Q.S Al-Baqarah [2]: 2
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 2)
Berarti Al-Qur'an harus dijadikan sebagai sumber hukum, jika kita ingin melakukan sesuatu yang kita belum ketahui dengan jelas hukumnya apa, maka Al-Qur'an harus dijadikan rujukan utama dalam mencari tahu apa hal tersebut diperbolehkan atau tidak. Jika tidak ada dalil langsung dari A-Qur'an maka jadikan As-Sunnah sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.
As-Sunnah adalah dalil yang dibawa oleh Rasulullah dan maknanya berasal dari Allah lalu di lafadzkan oleh Rasul berupa perkataan, perilaku, bahkan diamnya Rasul, hal ini dijelaskan dalam Q.S An-Najm ayat 3-4
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى
"dan tidaklah yang diucapkannya (Nabi Muhammad) itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya."(3)
إِنْ هُوَ إِلا وَحْيٌ يُوحَ
"Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),"(4)
Oleh karena itu, kita sebagai hamba Allah dan umat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam wajib menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai sumber hukum, Allah mengetahui bagaiamana sifat manusia itu dan sudah pasti jika kita berhukum pada Al-Qur'an dan As-Sunnah maka kehidupan kita akan terarah serta aman dan tentram, sebab dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah bukan hanya menjelaskan perihal Shalat, Puasa, Zakat dan Naik Haji saja, tapi menjelaskan perihal apapun yang berkaitan dengan kehidupan dari bangun tidur hingga bangun negara (aspek ekonomi, politik dan sebagainya).
Sekularisme Haram
Di jaman sekarang tentu yang kita ketahui bahwa sekulerisme sedang merajalela. Sekulerisme adalah sebuah akidah yang dimana kehidupan dan agama itu dipisahkan, dan otomatis saat ini Al-Qur'an dan As-Sunnah tidak dijadikan sumber hukum utama di negara ini. Mayoritas penduduk Indonesia yaitu muslim, tentu aneh jika di negara ini begitu banyak kontroversi. Namun ironinya, para politisi sekuler itu justru kerap mengeksploitasi agama untuk kepentingan politik mereka. Misalnya, meminta dukungan ulama, memamerkan ibadah dan terakhir menantang kefasihan membaca Al-Qur'an. Tujuannya bukan untuk memuliakan Islam, apalagi menerapkan hukum Islam, tetapi sekadar demi menaikkan pamor kelompoknya dan untuk menjatuhkan kubu lawan. Demikianlah tabiat politik kaum sekuler. Menjauhkan agama dari kehidupan berpolitik dan bernegara. Namun, lain waktu, tanpa malu sama sekali mereka mengeksploitasi agama untuk syahwat politik mereka.
Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=qlwZqeGrQlM&t=204s
https://www.muslimahnews.com/2019/01/07/alquran-sumber-hukum-bukan-sekadar-bacaan/
https://www.muslimahnews.com/2021/01/04/hadits-sulthaniyah-ke-8-pokok-pokok-hukum-syara/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H