Mohon tunggu...
fahmi karim
fahmi karim Mohon Tunggu... Teknisi - Suka jalan-jalan

Another world is possible

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Itu Work From Home? Adalah Pekerjaan Rumah

23 April 2020   09:06 Diperbarui: 23 April 2020   10:00 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tenang, kita buka bengkel saja." 

Itu juga bisa di automatisasi, bodohhh...

Belum saya membayangkan petani yang tiba-tiba dipaksakan untuk kerja dari rumah. Sapi tidak lagi punya nilai-guna dalam kerja-kerja sosial, misalnya membajak sawah atau mengangkat pasir dari pantai untuk membangun rumah. Si petani tinggal aktifkan wifi, terus gerakan dari rumah robotnya untuk membajak sawah.

Eh, tapi, jika demikian, bukanya lebih efisien lagi si tuan kebun membeli alat itu dan mengerjakannya sendiri? Kan lebih efektif dan efisien?  Pertama, jika dia menggunakan buruh upah harian tidak lagi repot antar kopi dan gorengan di sawah dan berbincang-bincang lama yang memakan jam kerja -- memang dasar kamu tidak mau bergaul. 

Kedua, jika pakai robot yang dikontrol dari rumah, yang dibeli sendiri, tidak lagi kotor kakinya kena lumpur, atau kakinya sobek karena rumput liar dan konsekuensinya infeksi. Kesimpulannya WFH untuk mengerjakan sawah lebih menguntungkan.

Tanya teman saya, "terus bapak saya ngapain?" Ya kerja.

Sekarang sulit untuk WFH, dan memang tidak bisa karena bagaimanapun kerja itu adalah pencurahan tenaga kerja langsung (kerja manual/fisik). Mau bagaimanapun pemerintah mengupayakan agar WFH tetap sulit karena kerja di sawah itu tidak bisa selesai jika dari rumah. Syarat untuk panen padi harus ada yang menanam padi. Yang menanam itu pastilah orang yang turun langsung di sawah. Tidak menghayal dari rumah. 

Setidaknya saya berangkat dari situasi spesifik seperti sekarang ini dengan segala keterbatasan.

Jika ke luar rumah untuk kerja akan mati karena tertular virus, jika tidak ke luar rumah juga mati karena tidak bekerja dan konsekuensi logisnya tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Memang sama-sama terlalu menyederhanakan, namun demikian kesimpulan akhirnya.

"Terus bagaimana, Bro?" Syarat orang kerja itu dia harus sehat. Syarat orang sehat harus makan, untuk makan tentunya dia harus bekerja, dan seterusnya. Sama: syarat dia sehat dia tidak punya penyakit, misalnya mengandung corona. Kalau dia penyakitan tentunya tidak bisa kerja. Meskipun setidaknya dia bisa makan. Tapi kalau dia tidak bekerja dia tidak bisa makan.

"Terus pilihannya harus tetap bekerja biar nantinya sama-sama bisa makan sekalipun terkena corona?" Kalau semua demikian, habis spesies manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun