Mohon tunggu...
Fajar Hidayat
Fajar Hidayat Mohon Tunggu... karyawan swasta -

ku harapkan ketetapan dalam hatiku sebuah kalimat yang kekal abadi,,dan menjadi penguat dalam hidup dan matiku " laaillaha ilallah ",.., ku tak ingin d'kenal bukan karena aku fajar..tapi karena ini aku,..,

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jati Diri

13 Oktober 2010   04:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:28 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jati diri kita sebenarnya tertutup oleh ilusi ke-aku-an dan segala ciptaan ilusi pikiran lainnya..
jati diri bukanlah.. "aku".. ego ciptaan pikiran..

Ketika pikiran adalah pikiran dominan.. "aku..." ilusi ego itulah dirimu. Yang hanya berkesadaran duniawi.. Realitas dirimu sekarang adalah "aku"..Dengan segala kebutuhan nafsu tubuh fisik dan keinginan pikiran. Tujuan hidup akan makin terikat dan terjebak dalam siklus kefanaan duniawi..Timbul persepsi yang melekat. Tanpa materi manusia tidak dapat hidup lagi.. Tujuan hidup jadi materi semata.. Manusia tersesat dalam hutan materi karena kehilangan jati diri.. ?

Bukan ajaran apapun yang menyebabkan manusia ter-sesat.. Tapi manusai kehilangan "jati diri"-nya yg menyebabkan ia ter- sesat..dari jalur utama hidupnya..

Bagai pendaki yang lupa akan tujuannya mencapai puncak gunung.. Karena sibuk mengurusi perbekalan perdakiannya.. Demikian manusia yang kehilangan jati diri.. Tidak tahu tujuan hidup sebenarnya.. Tujuan hidup jadi hanya mencari, mengumpul dan menumpuk materi.. Dan menderita karenanya..

Mereka yang telah menemukan jati diri.. Tak terpegaruh oleh zaman edan sekarang ini.. Dari ketinggian jiwa ia memiliki pandangan benar tentang kehidupannya ini.. Kemulian diri tetap menjadi tujuan hidupnya.. Kebebasan adalah karya hidupnya.. Sungguh rugi bagi jiwa tersesat dalam hutan materi duniawi..

Tujuan perjalanan ke dalam diri adalah untuk menemukan "ia" yg di dalam diri. Dengan penemuan "jati diri" ini.. Proses perjalanan hidup menuju tujuan sebenarnya menjadi penuh kemudahan, keriangan dan perayaan.. Karena ia adalah "guru sejati" yang menuntun dengan prinsip keselarasan pencapaian kualitas diri saat ini dalam kehidupan ini dgn hukum alam..

Penemuan jati diri.. Bukanlah berarti telah menjadi orang suci..

Penemuan jati diri bukan penemuan ketinggian ilmu tentang dirinya.. Tetapi menemukan dirinya saat ini..sekarang.. Apa adanya.. Termasuk didlmnya menemukan segala kekurangan dalam diri..

Menemukan jati diri artinya ia menemukan keberadaan dirinya.. Sekarang.. saat ini.. Dlm kehidupan ini..ia berada dimana.. dalam perjalanan siklus hidupnya terhadap jagad raya kehidupan.. Ia seolah menemukan peta spesifik diri.. Dan tahu kemana dan apa yg akan ia lakukan dlm kehidupan sekarang ini..

Menemukan jati diri ibarat kita menemukan "peta kehidupan dan menemukan posisi kita berada sekarang.. Saat ini.. dlm peta kehidupan tsb.. Kita juga menemukan arah, petunjuk dan guide jalan kita.. Mengetahui utk apa kita menuju kearah tsb.. Dan tahu aturan perjalanan ini.. Maka perjalanan dilakukan dgn penuh sukacita.. Krnnya byk karya dilakukan sepanjang jalan..utk modal perjalan berikutnya..

Menemukan jadi diri berarti ia menyadari kembali takdir misi hidupnya dlm kehidupan sekarang ini..

Penemuan jati diri.. Menjadikan hidup sekarang yg sdg dijalani ini jadi penuh makna..krn sadar dan tahu tujuan dan arti hidup bagi dirinya..dan bagi org lain

Penemuan jati diri menjadikan hidup selalu berada dalam moment yg penuh makna.. Maka hidup jadi bersemangat dan penuh perayaan bergerak dari satu moment ke moment berikut..

Saat pikiran dapat diawasi dan dikendalikan hingga menjadi pikiran awal yg murni, polos dan sederhana.. Yang artinya pencapaian hening.. aku dan produk ilusi lainnya dari pikiran melunak.. Jati diri di dalam akan mulai terkuak mengambil peran dlm hidup kita..

Bukan penaklukan dan penolakan pikiran penghasil "aku" dan ciptaan ilusi lainnya yang membuat kita menemukan "jati diri" .. Tapi dengan pandangan yang benar..sifat hakiki pikiran dipahami.. "aku" dan produk ilusi pikiran lainnya..seolah lumer.. Jadilah Pikiran hanya pikiran awal..yang murni, polos dan sederhana..yang bebas dari persepsi, konsep dan doktrin.. Jati diri didalam diri mulai disadari..

Tersibaknya jati diri berarti..-"Hidupnya pelita dalam diri"-.. Itulah pencerahan.. Dari cahaya pencerahan itulah semua terang kebijaksanaan dalam diri berasal..

Ketika jati diri di temukan.. Pandangan terhadap kehidupan dituntun oleh jiwa melalui pikiran awal yang murni, polos dan sederhana.. Yang bebas dari ego "aku".. Timbullah pandangan yang benar terhadap tujuan kehidupan.. Tentang tumbuh kembang jiwa.. yang berarti pe-murni-an kembali jiwa dari hasrat karma.. Karenanya kebutuhan tubuh fisik dan keinginan pikiran tetap dijaga dlm keseimbangan utk mendukung tujuan hidup sebenarnya.

Penemuan jati diri berarti terbangunkannya keyakinan akan kesadaran jiwa.. Dgn kesadaran akan kemulian jiwa di dalam.. Kondisi apapun hidup kita sekarang.. Akan dituntun tumbuh dan berkembang sesuai bibit karma dan bibit kemulian dirinya.. Hiduplah ia sekarang sebagai pribadi unik spesifik dirinya yg utuh.. percaya diri.. Tahu kemana dan apa yg akan dilakukan

Penemuan jati diri.. Ibarat menemukan cincin emas dalam timbunan lumpur.. disadari lumpur yang membungkus cincin yang perlu di bersihkan dan pada saat bersamaan disadari akan kemuliaan emas di dalamnya..maka usaha pembersihan akan dilakukan dengan sukacita karenanya..

Menemukan "jati diri" berarti menemukan 2 unsur jati dirinya.. Ia sebagai buah “hasrat karma”.. dan Ia sebagai “jiwa mulia” di dalam dirinya.. Maka hidup dipahami sebagai kesempatan utk memurnikan kembali dirinya.. Dengan tuntunan jiwa di dalam diri.. Buah hasrat karma.. dikelola oleh sifat2 mulia yg melekat padanya.. “Kesempatan” berbuah “karya hidup”.. “Cobaan” diubah jadi “hikmah dan anugrah..”

Menemukan jati diri berarti menemukan hakiki diri dengan sifat bodhidharma dalam diri kita..

Penemuan jati diri adalah tentangg penemuan pemenuhan takdir lahiriah.. Sebagai cetak biru kehidupan hasil perbuatannya dihadapan hukum alam.. Dan pemenuhan takdir filtranya..sebagai manusia mulia.. Di bawah pememuan kesadaran kemuliaan jiwa, hidup sekarang penuh perbuatan mulia..karenanya sekaligus dlm kehidupan ini dalam menuntaskan takdir lama.. takdir masa depan sedang di tulis degann kualitas mulia jati dirinya.

Penemuan jati diri berarti ditemukan nilai2 kebenaran spesifik dirinya untuk ia mengalami proses alam.. Hasilnya hidup dalam keselarasan alam..banyak hambatan hidup karena melawan proses alam dapat dihindari.. Hidup jadi perayaan..karene keiklasan..mengalami takdirnya.. Ketika semua yang harus ia alami diterima dalam sukacita.. Hasilnya adalah tranformasi jati diri menuju proses alam selanjutnya..

Bukan isi ajaran atau siapa guru-nya.. yang membuat saya menemukan "jati diri" tetapi provokasinya.. Yang membangunkan jiwa dalam diri saya.. Kesadaran yagg terbangunkan akan membangkitkan mekanisme pemberdayaan dalam diri saya sendiri yang menuntun pada menemukan jati diri..

Saya tak menawarkaan buah yangg paling bagus, cantik, atau manis dari pasaran.. Tapi saya hanya "alarm" membangunkan dan membangkitkan jiwa di dalam.. Karena jiwa adalah bibit biji dalam diri kita.. Ketika disadari, temukan, dibangunkan dan dibangkitkan.. dan diberi peran dalam hidup kita.. Ia akan tumbuh dan berkembang menghasikan buah yang cocok untuk kebutuhan dirimu.. Sebenarnya Bibit kebenaran dan kebijaksanaan ada dlm diri kita.. Itulah jati diri kita..

Bagai biji buah yg menemukan takdir tanah tempat tumbuhnya..Ia akan dihidupi alam.. Kode genetik di dalamnya akan menuntun air, tanah, mineral, matahari, udara untuk ia tumbuh menjadi pohon besar dan berbuah berlipat-lipat banyaknya.. Demikian manusia.. ketika menemukan jati diri dan memahami takdir hasrat karma dan takdir kemulian dirinya. Jalan misi hidupnya akan didukung keberadaan. Tak akan kekurangan sedikitpun bekal hidupnya.

Tak ada kebijaksanaan lebih bijak selain menemukan jati diri..

Manusia bukan sekedar berbadan daging dan pikiran yang penuh keinginan.. Manusia adalah mahluk spiritual.. Badan daging dan pikiran hanyalah alat manusia untuk petualangan menemukan kembali jati dirinya.. "Mahluk spiritual" yang lagi bersiklus..

Penemuan jiwa di dalam diri sebagai jati diri.. Bukanlah tujuan hidup sebenarnya.. Tapi ini hanya suatu tahapan.. Menjadikan proses hidup manusia dalam bimbingan guru sejati di dalam diri.. Menjadikan proses hidup sekarang. yang penuh kesadaran.. kemuliaan.. Kekaryaan.. Keriangan.. Perayaan.. Dalam proses pencapai tujuan hidup sebenarnya..

Ketika jati diri ditemukan.. hidup dipahami sebagai ; -Dalam dimensi kesadaran duniawi.. Manusia "bertahan hidup.." -Dalam dimensi kesadaran jiwa.. Manusia "memaksimalkan kandungan potensi alamiah didalam diri untuk tumbuh dan berkembangnya jiwa.." -Dalam dimensi kesadaran Illahi.. Manusia "rindu pulang ke asalnya.."
Sebenarnya kesadaran manusia dan jati dirinya itu sendiri.. tdklah kekal.. Ia timbul.. tumbuh dan berkembang.. Dan akhirnya hilang..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun