2. Mulailah menulis Kebiasaan kecil yang Berkontribusi terhadap Dampak Perkembangan dirimu
Terkadang kegiatan kecil yang sering kita lakukan, jarang diperhatikan dan direnungkan terlebih apakah ini bermanfaat atau tidak sehingga membentuk kebiasaan dalam jangka panjang. Maka dari itu, tujuan dari menuliskan hal yang berkontribusi terhadap dampak yang ditimbulkan, membuat kita untuk berefleksi kembali kepada diri sendiri. Cara Ini dikenal dengan prinsip Parreto, dimana prinsip Parreto sering disebut dengan prinsip 80/20. Hal tersebut karena prinsip ini menyatakan bahwa, sekitar 80 persen hasil, sebenarnya dihasilkan oleh adanya 20 persen input atau dorongan. Biasanya prinsip pareto digunakan untuk menentukan probabilitas suatu bidang seperti manajemen, pemasaran, dan analisis data. Tetapi, prinsip ini juga berguna untuk kehidupan sehari-hari seperti kebiasaan buruk sebagai permisalan untuk dirubah, dan juga sebagai metode untuk menekuni kebiasaan baik seperti membaca buku, berenang, bermeditasi dan lain sebagainya. 20 persen merupakan kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari. sedangkan, 80 persen adalah hasil yang ditimbulkan dari kebiasaan tersebut apakah membuat kita merasa bahagia atau tidak. Untuk membuatnya lebih konkret, kamu perlu menyiapkan secarik kertas dan sebuah pena. Lalu, tulis kebiasaan yang ingin kamu ubah. Disini kita contohkan bermain media sosial, karena media sosial merupakan bagian dari 20 persen kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari, maka kamu tulis di sebelah kiri. sedangkan, sebelah kanan kamu tulis hasil, yang mana identik menentukan proses kamu yaitu 80 persen, yang kamu peroleh melalui pengalaman yang kamu rasakan. Terakhir, gambarlah garis pemisah di antara keduanya.
3. Kontrol intensitasnya menjadi lebih sedikit
Media sosial adalah sebuah panggung digital dan sebuah trend zaman dimana kita dapat membagikan keseharian aktivitas kita melalui ponsel. Rata-rata mayoritas orang menikmati bermain media sosial mereka, mulai dari instagram, twitter, tiktok, facebook dan lain sebagainya. Alasan dari mereka memiliki media sosial yaitu untuk bisnis online, berbagi konten, hiburan, bermain game online, interaksi, dan mencari informasi. Tetapi, terlalu berlebihan dalam mengonsumsi media sosial akan membuat diri kita akan cenderung terkena gangguan kesehatan mental dan lebih mengenal kehidupan orang lain daripada diri kita. Alangkah lebih baiknya, media sosial cukup digunakan hanya untuk hal-hal penting saja. Bermain media sosial itu sama seperti kita makan siang dengan menu ayam dan nasi saja setiap hari, jika kita tidak berinisiatif untuk menambah ragam sayur-mayur dan kacang-kacangan dalam satu piring maka kita akan jenuh. Begitu juga dengan media sosial. jika kita terlalu lama menggunakannya, energi kita akan cepat habis. cobalah untuk mencari kegiatan yang menambah pengalaman atau skill dalam hidup kita. Justru hal ini akan dapat kita kenang selama hidup kita. Walaupun, tanpa harus mengunggah ke media sosial. Bukankah jumlah sedikit akan lebih baik?
3. Mengubah tampilan menjadi grayscale
Mata manusia cenderung menyukai warna, karena bentuk informasi visual ditampilkan dapat lebih jelas dan menarik perhatian. warna merupakan pemikat dari sebuah gambar yang dimana kita dapat merasakan gambar tersebut hidup. Misalnya, jika kita menonton televisi dengan warna hitam putih. Maka, kita akan mudah bosan. Berbeda jika berwarna, bisa saja kita akan menghabiskan berjam-jam hanya untuk menonton. Cara ini ampuh ketika kamu ingin menjaga produktivitas tapi kamu tidak ingin terhanyut terlalu lama ketika bermain game atau menonton video reels. Tata cara mengubah tampilan menjadi grayscale:
1. pergi ke “Setting” > pintasan dan aksesibilitas