Minarti [2010] menyatakan bahwa gagap adalah gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam kecepatan atau irama bicara.Terdapat pengulangan suara, suku kata atau kata, atau suatu bloking yang spasmodic, bisa terjadi spasme tonik dari otot-otot bicara seperti lidah & bibir.
Gagap adalah masalah gangguan bicara yang mempengaruhi kefasihan bicara. Penderita mengalami kesulitan yang ditandai dengan pengulangan bagian pertama dari kata yang hendak diucapkan, atau menahan bunyi tunggal di tengah kata.
Jadi, kesimpulannya Gagap merupakan suatu kondisi Dimana si penderita mengalami gangguan berbicara dengan indikasi tersendatnya pengucapan kata kata atau rangkaian kalimat. Kelainan ini dapat berupa kehilangan ide untuk mengeluarkan kata kata, pengulangan beberapa suku kata, kata kata.
Berdasarkan tipenya gagap dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
- Pertama gagap perkembangan.Gagap perkembangan biasanya terjadi pada anak anak usia 2 -- 4 tahun, juga bisa terjadi pada usia remaja saat memasuki masa pubertas. Kondisi gagap pada periode usia 2 -- 4 tahun merupakan keadaan yang masih wajar terjadi, karena hanya Sebagian dari proses perkembangan bicara anak. Gagap ini muncul karena kontrol emosi penderita masih relatif rendah serta antusias anak untuk mengemukakan ide idenya belum disertai dengan kematangan alat bicara.
- Kedua gagap sementara atau gagap ringan yaitu biasanya dialami anak usia 6-8 tahun. Umumnya gagap jenis ini disebabkan oleh faktor psikologis.
- Ketiga gagap menetap. Gagap menetap ini terjadi pada anak usia 3-8 tahun, biasanya gagap ini disebabkan oleh faktor kelainan fisiologi alat bicara & akan terus berlangsung.
Gagap atau tidaknya seseorang dapat dideteksi sejak fase true speech (bicara benar) di usia 18 bulan. Kegagapan ini akan tampak jelas saat berusia kanak kanak 4-5 tahun. Pada usia 4-5 tahun ini seharusnya perkembangan Bahasa anak sudah baik dan bagus, pembentukan kalimat, Bahasa ekspresif, kelancaran bahasanya juga sudah bagus dan sosialisasi anak juga sudah luas.
Gangguan gagap / berbicara pada peserta didik adalah gangguan bicara yang ditandai dengan ucapan yang tidak jelas, rendahnya kemampuan berbicara anak dapat terlihat dari kesulitan anak untuk berbicara. Gangguan gagap juga banyak terdapat pada anak-anak, yaitu sekitar 3 sampai 4 persen anak-anak prasekolah ketika mereka melalui belajar menggabungkan kata-kata, Berbicara gagap ini lebih banyak terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 4:1. Wujud dari gangguan ini secara umum, tiba-tiba anak kehilangan ide untuk mengucapkan apa yang ingin diungkapkan sehingga suara yang menjadi gagap.
(TEORI PSIKOLINGUISTIK ABDUL CHAER)
 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan isi pikiran agar dapat dimengerti orang lain. Sebagai makhluk sosial yang berkebudayaan, bahasa sebagai objek kajian linguistic dipandang sebagai produk yang dihasilkan manusia berupa encode semantic dalam otak pembicara dan berujung pada decode semantic dalam otak pendengar. Psikolinguistik sebagai bidang ilmu antar disiplin antara psikologi dan linguistic memandang Bahasa sebagai alat komunikasi yang berasal dari hasil kerja otak melalui hasil perolehan dan pembelajaran bahasa. Hasil kajian psikolinguistik banyak dimanfaatkan dalam memahami pemerolehan Bahasa pertama maupun dalam pembelajaran bahasa kedua, termasuk didalamnya permasalahan atau gangguan - gangguan yang terjadi pada hal -- hal yang berkaitan dengan Bahasa maupun berbahasa.
Gangguan berbahasa dapat disebabkan oleh gangguan medis dan faktor lingkungan. Faktor penyebab gangguan berbicara yang berasal dari gangguan medis dapat terjadi akibat kelainan fungsi otak maupun kelainan pada alat ucap. Sedangkan gangguan yang terjadi karena faktor lingkungan dapat terjadi karena lingkungan hidup yang tidak alamiah, misalnya tersisih dari lingkungan Masyarakat normal.