Tanaman kelor atau Merunggai yang memiliki nama latin Moringa Oleifera merupakan sejenis tumbuhan dari suku moringaceae. Tanaman ini bisa tumbuh dengan cepat, berumur sangat panjang, berbunga sepanjang tahun dan tahan kondisi panas ekstrim serta memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Perlu diketahui bahwa kelor merupakan tanaman yang kaya akan antioksidan dimana kandungannya tiga kali lebih banyak dari vitamin C yang berguna untuk menjaga daya tahan tubuh ditengah situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Manfaat dari tanaman kelor tentunya terletak dibagian daun. Daun kelor mudah dijumpai di wilayah tropis, seperti halnya yang ada di Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Masyarakat Desa Clumprit tentunya sudah tidak asing lagi dengan tanaman ini karena masyarakatnya sering mengonsumsi tanaman kelor untuk dijadikan konsumsi seperti sayur dan pelengkap lauk pauk. Namun, belum banyak yang tahu bahwa daun kelor dapat diolah menjadi berbagai macam produk dimana nantinya memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Terkait hal tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Negeri Malang mengajak partisipasi Ibu-ibu PKK Desa Clumprit untuk memanfaatkan daun kelor kedalam berbagai produk olahan seperti bubuk kelor, puding kelor dan churros kelor. Kegiatan tersebut diwadahi dalam sosialisasi dan pelatihan ekonomi kreatif melalui pengolahan kelor yang dihadiri oleh anggota dan kader PKK Desa Clumprit.
Tujuan dari adanya kegiatan ini adalah untuk mengaplikasikan skema ekonomi kreatif melalui pengolahan daun kelor yang nantinya dapat dikembangkan oleh ibu ibu PKK sehingga mampu meningkatkan taraf kehidupan ekonomi masyarakat Desa Clumprit. Ekonomi kreatif adalah konsep bidang perekonomian di era ekonomi yang baru dengan mengutamakan kreativitas dan informasi. Konsep dari ekonomi kreatif ini mengedepankan sumber daya manusia yang memiliki ide dan pengetahuan yang digunakan sebagai faktor utama dalam produksi.
Pengolahan daun kelor menjadi bubuk, puding dan churros mendapatkan respon yang positif karena kegiatan ini memberikan inovasi baru dari segi pengolahan. Ditambah lagi, ibu ibu PKK yang hadir dalam kegiatan ini dapat melihat langsung cara pembuatan olahan daun kelor yang dipraktikkan oleh Mahasiswa KKN UM.
Dalam pelatihan yang digelar pada Jumat, 25 Juni 2021 proses demonstrasi dilakukan di ruang PKK Desa Clumprit. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu olahan yang dipraktekkan adalah churros kelor. Churros merupakan makanan ringan berbahan dasar tepung yang belum banyak diketahui oleh masyarakat Desa Clumprit. Hal inilah yang membuat Ibu-ibu PKK sangat antusias untuk hadir dalam kegiatan sosialisasi ini.
Adapun proses pembuatan dari olahan churros yaitu dengan mencampurkan air, mentega dan gula ke dalam panci. Setelah tercampur rata masukkan tepung terigu dan bubuk kelor lalu aduk hingga menjadi adonan.Â
Diamkan adonan hingga agak dingin, lalu masukkan telur dan aduk hingga tercampur rata. Masukkan adonan yang sudah tercampur rata ke dalam piping bag yang sudah diberi spuit. Cetak adonan sesuai selera lalu gunting lalu goreng hingga kuning keemasan. Tahap terakhir adalah kemas adonan churros semenarik mungkin dan beri stiker atau label agar dapat diperjual belikan.