Supporter sekolah SMA di Kota Surabaya sedang ramai dengan sebuah pergerakan
dengan menampilkan aksi besar-besaran bahkan dengan nilai kapasitas yang tinggi. Di sisi
lain juga para supporter dari berbagai sekolah di kota Surabaya juga berbondong-bondong
untuk bisa mendatangkan warga sekolahnya dengan jumlah yang besar pada sebuah event,
contohnya saja yang sedang ramai pada saat ini event bola basket dari DBLplay. Event yang
dilaksanakan di venue dbl Arena juga menjadi daya Tarik bagi seorang mahasiswa untuk
dapat melihat sekolah kebanggaannya berlaga. Event ini selalu menjadi kegiatan kejuaraan
basketball yang sangat bergengsi di kota Surabaya dan juga sekitarnya.
Dengan adanya kegiatan supporter sekolah yang ada menjadikan hal ini memunculkan
pro dan kontra dari beberapa kalangan yang mungkin mempunyai perspektif yang berbeda.
Mungkin ada beberapa kalangan yang mengganggap hal ini tak sebegitu urgent untuk di
ramaikan oleh seorang pelajar karena mungkin dapat mengganggu aktivitas akademik yang
berlaku di kalangan siswa hari ini. Namun jika dipandang dari perspektif yang berbeda justru
dapat menjadi keuntungan bagi para siswa yang dapat menuangkan pikiran-nya serta
merefleksi pikiran yang sebelumnya selalu di tempa dengan adanya materi akademik yang
menjadi kewajiban seorang pelajar. Yang mungkin dapat dikatakan sebagai kebebasan
ekspresi seorang pelajar dengan yang sebenar-benarnya dikatakan merdeka dari materi
akademik.
Dari beberapa pendapat pelajar mengatakan bahwa kegiatan supporter sekolah adalah
untuk merefresh pikiran yang sebelumnya penuh dengan pikiran yang memikirkan materi
akademik di sekolah. Secara tidak langsung hal ini juga menjadikan trobosan untuk pelajar
dalam melampiaskan rasa lelahnya saat belajar di sekolah sehingga diluapkan pada event
tertentu yang sekolahnya dengan mendatangkan supporter dari sekolahnya. Dengan chantchant atau biasa disebut dengan yel-yel yang di miliki dengan sekolah terkait untuk
membangkitkan rasa semangat para pemain namun juga mempunyai impact pada pelajar
yang menjadi supporter juga. Dengan meluapkan dikala pikiran yang penuh dan kemudian
dapat diluapkan dengan bersuara lantang saat menanyikan yel-yel masing. Jika dilihat dalam
perspektif ini, kegiatan supporter juga dapat berdampak baik untuk pelajar yang penuh
dengan materi-materi di sekolah. Namun di sisi lain juga banyak kalangan yang apatis dengan
kegiatan supporter karena mereka mengganggap kegiatan ini tidak memiliki urgensi yang sangat krusial. Sehingga hal ini yang menjadikan seorang pelajar dapat mempunyai rasa
apatis serta tidak ada rasa ketertarikan dalam terlibat kegiatan supporter di sekolah mereka.
Hal ini dapat diuraikan dalam implementasi kehidupan sehari-hari meskipun dengan
cara pandang yang berbeda. Dapat dijalankan ketika seseorang siswa mempunyai pandangan
bahwa kegiatan supporter adalah suatu kegiatan hiburan untuk sekedar me-refresh pikiran
dikala banyaknya tuntutan materi untuk di pelajari namun tetap pada garis seorang pelajar.
Disisi lain ada seseorang siswa yang lebih membuat waktu ini untuk mengeksplor hal-hal
yang mungkin menjadi favorit bagi mereka sehingga dengan hal ini seseorang dapat lebih
merasakan kesenangannya. Alhasil kegiatan supporter dapat berdampak juga pada kegiatan
belajar-mengajar pada siswa. Dampak yang diberikan juga dapat dikatakan sangat efektif
untuk mengubah pola kehidupan siswa saat ini. Mereka lebih dapat mengekspresikan diri
dengan adanya kegiatan supporter di sekolahnya terlebih lagi mereka juga dapat sekaligus
merefresh lelah pikiran yang sebelumnya ada pada pribadi-nya.
Menurut saya kegiatan ini sangat baik untuk di kembangkan di daerah saya yang
kemudian dapat menjadi sebuah culture tersendiri bagi kalangan siswa SMA. Namun dengan
garis beras hal ini dilakukan secara bijak dan tidak berlebihan sehingga kegiatan ini juga
tidak mengganggu kegiatan belajar akademik seorang pelajar yang sudah menjadi hakikat
dan kewajiban seorang pelajar untuk menuntut ilmu. Dikuatkan juga dengan pandangan
bahwa kegiatan supporter dapat mengasah kreatifitas seseorang dengan cara menampilkan
aksi-aksi yang mungkin dapat dikatakan diluar nalar untuk dilakukan oleh seorang pelajar
yang harus membagi waktunya dengan balance. Namun hal ini masih dikatakan kegiatan
yang positif untuk dilakukan karena dari aspek kreativitas yang ada dan juga dari aspek sosial yang berlaku di kalangan remaja surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H