Jika diperbandingkan, Andi Arief masih bisa tidur dikasur empuk, Zul Zivilia sedang menunggu tiang gantungan. Resiko pemakai vs resiko pengedar. Namun dua-duanya hanya soal kebetulan, yang kadang beruntung kadang sial. Namun, jika sial  tak ada ampun.
Perlu menjadi perenungan bersama bahwa kejamnya narkoba bisa mengubah mereka yang di puncak menjadi terbanting menghantam bumi (sakitnya).
Andi Arief, seorang aktivis '98, bahkan karirnya meroket hingga menjadi wasekjen Partai Demokrat setelah menghisap kenikmatan sesaat, lalu ketika tertangkap semua kehormatannya lenyap bak kepulan asap candu. Semu, tapi celanya selamanya. Mungkin hanya cuitan twitternya yang sekarang menemaninya, sisa-sisa eksistensinya yang makin meredup.
Zul Zivilia, sebenarnya pernah mencapai puncak ketenaran saat lagunya hits "Aishiteru" diputar dan akrab nadanya di setiap telinga memandu rindu para kekasih yang sedang dimabuk asmara. Sayangnya, kreatifitasnya tak terus dikembangkan konsisten.
Di masa surutnya, malah tergoda uang cepat hanya dengan antar-antar paket narkoba, begitu sindikat terbongkar. Kita doakan, dia segera tobat kembali apapun hukumannya nanti yang diketok Pak Hakim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H