Seperti halnya setiap presiden dikritik utang negara naik. Selain jarang sekali negara tanpa hutang, bersiaplah kecewa jika ada pemimpin bicara ga akan ngutang. Kalau punya niat dan semangat mengurangi ketergantungan itu baru benar. Karena hutang itu perlu proses. Yang sehat hutang untuk diinvestasikan di asset sehingga bisa menjadi sumber-sumber pemicu penerimaan negara yang baru. Bahkan, tidak ngutang pun tapi kekayaan negara hanya untuk belanja konsumsi alias untuk subsidi biar rakyat kelihatan sejahtera saja itu tidak sehat.
Venezuela, sebagai contoh yang menghamburkan semuanya dulu dari minyak dan memabukkan sebagian rakyatnya dengan narkoba, saat ini sedang berjibaku menuai hiperinflasi.Â
Saya bersyukur meski bbm naik beberapa ratus perak tapi tiap berobat untuk keluarga gratis, sebagai contoh kecil. Setiap jalan infrastruktur yang dibangun harapannya menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di daerah yang dilalui. Jelas perlu kritik terus jika rusak, bolong-bolong, mau ambruk dan seterusnya karena memang untuk cita-cita luhur bangsa sejahtera tak hanya sampai 2030.
Sigit