Kini, masing-masing dari kami sudah memiliki keluarga kecil sendiri. Anak-anak kami hampir sebaya. Mereka dilahirkan berjarak sekitar setahunan, dan yang terheboh ialah mereka 3 dara kecil bersepupuan Keisha-Mita-Prisha. Jika mereka bertemu, tak ada sudut rumah yang tak disambangi. Tak ada cemilan, yang tak berantakan. Tapi sepertinya kasurlah, korban penganiayaan paling parah. Karena mereka bisa berlompatan kesana kemari, adu teriak sekeras-kerasnya, dan tak akan berhenti sebelum mereka kompak berhenti bareng.
Jika satu dipisahkan untuk tidur di kamar, maka yang lainnya akan mencari dan memanggil-manggil. Saya sering merasa kembali ke masa kecil, dimana dunia hanya tempat bermain saja. Saya dan adik-adik saya menikmati sekali kelucuan tingkah 3 dara kecil itu. Kami bernostalgia betapa kami pun saling kompak saling menjahili dan tentu saja membuat seisi rumah berantakan.
Maka saya mengerti sekali ketika anak saya Keisha menangis histeris, saat saudara sepupunya pulang. Entah, seperti apa hebohnya mereka nanti ketika sudah besar.Â
Sabar ya Nak, duniamu sekarang memang dunia bermain. Keluarga bagimu mungkin saat ini adalah teman bermain yang asyik, saat mereka pergi sesaat mungkin kamu marah dan sedih. Ingatlah rasa itu, karena pada saatnya nanti hanya keluargamulah yang akan selalu kembali memberi kekuatan, kedamaian, dan kenyamanan.
Selamat bubuk sayang, mimpi yang indah ya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H