Mohon tunggu...
Fitry Anggraini
Fitry Anggraini Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

find me on Instagram : Fitryy016

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenalkan Identitas Budaya Sumatera Selatan, Kain Songket Motif Benang Emas Jantung Jadi Sorotan

17 Desember 2020   18:02 Diperbarui: 17 Desember 2020   18:10 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memperkenalkan budaya dari daerah masing masing tentulah berguna, bukan hanya untuk kita tetapi untuk daerah serta negara Indonesia ini. Budaya merupakan salah satu identitas yang dapat kita temukan dalam berbagai macam bentuk. Kebudayaan yang tersebar di Indonesia seperti: rumah adat, pakaian adat, upacara adat, seni musik, tari dan sebagainya. Tahu kah kamu? Jika kita ternyata setiap harinya telah melestarikan budaya lho! Dengan berbicara menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang kalian kuasai. Mengapa? Karena bahasa merupakan salah satu Bentuk identitas budaya Indonesia yang paling dominan diantara yang lainnya. 

Menurut Samvoar, identitas adalah konsep penting dalam interaksi komunikatif sehari hari terutama komunikasi antar budaya. Menurut Lustig & Koester, identitas budaya digambarkan sebagai rasa yang ada setiap individu akan kelompok budaya atau etnis tertentu. Contohnya: identitas berguna untuk membedakan individu dari anggota dalam grup lainnya dan menandai individu sebagai orang yang special atau unik. 

Terdapat delapan macam identitas yaitu: identitas rasial, identitas gender, identitas regional, identitas pribadi, identitas etnis, identitas nasional, identitas organisasi dan identitas cyber & fantasi. identitas budaya terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yang sesuai adalah identitas regional (Samovar, Porter, & McDaniel, 2014, h. 185) yang berarti identitas yang meliputi ras, etnik, agama dan lainnya antar daerah berbeda yang dipengaruhi oleh letak geografisnya.

Untuk memperdalam pemahaman tentang identitas budaya, akan diperjelas melalui kaitan berita yang berjudul 'Promosikan Kekayaan Budaya Sumsel, Feby Deru Kenalkan Kain Songket Langka ke PBS'

Kekayaan budaya yang ada disetiap daerah telah memajukan sector pariwisata, promosi pariwisata, budaya. Febrita Lustia Herman Deru, merupakan wanita kelahiran Palembang yang menampilkan keunikan dengan memperkenalkan khas budaya sumatera selatan. 

Ia mengenalkan kain songket motif benang emas jantung di hadapan Ketua dan anggota Putri Bumi Sriwijaya (PBS) yang tergolong sangat langka dan sulit untuk ditemui. 

Kain songket, merupakan salah satu identitas regional sumatera selatan yang masih dilestarikan hingga saat ini, asal mula kain ini berawal dari perdagangan zaman dahulu antara orang Tiongkok dan India. 

Dimana orang Tionghoa menyediakan benang sutera dan orang india menyediakan benang emas dan perak. Kombinasi tersebut melahirkan kain songket yang masih kita jumpai hingga saat ini. Walaupun kain songket juga terdapat di daerah yang berbeda beda, kain songket yang ada, tentunya memiliki banyak ciri khas yang membedakan satu dan yang lainnya. kain songket yang berasal dari Palembang ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh kain songket asal padang, kalimanatan dan daerah lainnya. 

Para pengrajin songket Palembang mulai Membuat sutera dalam Bentuk benang dalam indutrsi kerajinan tradisional yang pada akhirnya akan Menjadi kain sutera, dengan dihiasi bennag emas sehingga warnanya menjadi warna merah dan kuning keemasan, yang menandakan Akulturasi budaya orang palembang dan pedangang dari tiongkok dan siam. 

Teknik pembuatanan kain songket  tersendiri, ditenun dengan cara manual, tidak menggunakan mesin. Karena hasil yang didapatkan akan berbeda dimana jika kita Membuat dengan tangan secara manual hasilnya akan jauh lebih bagus, rapat, awet, tidak mudah rusak. Sedangkan jika kita menggunakan mesin jahit, jahitan tidaka akan rapi dan kurang bagus, serta tidak tahan lama.

Perbedaan yang dimulai dari bahan baku pembuatan kain yaitu benang. Untuk motif yang diberikan seperti motif nago besaung, yang memiliki makna menunjukaan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki oleh istana pada zaman dahulu. Motif limar mentok, bungo cino, bungo pacik dan masih banyakmotif lainnya yang dijadikan cerminan sebagai Bentuk multikultur Palembang. 

Di Palembang, kain songket yang mereka tawarkan berupa penggunaan benang emas yang jarang ditemukan. Maka dari itu, kain songket memiliki harga yang cukup tinggi karena pembuatannya yang memakan Waktu dan membutuhkan Waktu yang lama. 

Melalui pengelaran busana kain songket, secara tidak langsung mempromosikan pariwisata sumatera selatan melalui festival budaya, kuliner, pakaian tradisional maupun adat istiadat.

Dalam acara tersebut, terdapat penggelaran karya lain dari sebagai pengenalan budaya yang berbeda beda.  Festival ini sangat menarik perhatian banyak warga, jarang sekali ada penggelaran festival berbau budaya. 

Dalam acara tersebut, tidak lupa Febrita meminta kepada tamu yang hadir untuk memberikan pesan "jangan pernah miskin ide untuk memajukan sumsel, dan jangan malu untuk menggunakan bahasa daerah (lokal), hal tersebut kita lakukan untuk mengakrabkan bahasa lokal agar tidak punah. Karena masih banyak warga dari Palembang sendiri yang tidak melestarikan budaya ini. Padahal budaya yang dimiliki disetiap daerah tentunya unik dan dapat dipadukan dengan cara berpakaian zaman sekarang.

Kain songket, dijadikan sebagai fashion massa kini, dengan model anak muda yang berkreatifitas dalam memodifikasi sehingga masih bisa dipakai dengan busana masa kini.

Gimana bagus kan busana yang dapat dipadukan menggunakan kain songket! Dari acara yang formal hingga nonformal pun masih bisa digunakan!

Maka dari itu, pentinglah kita untuk tetap melestarikan budaya kita sendiri agar luntur karena budaya itu penting dan memiliki nilai kekhasan sendiri sebagai identitas negara. jangan sampai mengaku sebagai warga indnesia jika tidak mengenal budayanya sendiri, sekian Terima kasih.

Samovar, L. A., Porter, R. E., & McDaniel, E. R. (2014). Komunikasi Lintas Budaya (edisi ke-7). Jakarta Selatan: Salemba Humanika.

Kusmadi, E.  (2020). Promosikan kekayaan budaya Sumsel, Feby Deru Kenalkan Kain Songket Langka Ke PBS. Diakses pada tanggal 11 desember 2020. Melalui https://www.linggaupos.co.id/promosikan-kekayaan-budaya-sumsel-feby-deru-kenalkan-kain-songket-langka-ke-pbs/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun