5. Biogas yang dikompresi dapat dijadikan sebagai bahan bakar kendaraan. Â
Sehingga apabila disimpulkan dari segi lingkungan pengolahan limbah kelapa sawit menjadi biogas dapat mengurangi kontribusinya terhadap emisi gas rumah kaca. Sebab biogas tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk dan bahan bakar pengganti solar mengingat penyebab emisi industri kelapa sawit bersumber dari pemupukan dan pengangkutan TBS.Â
Dilihat dari segi ekonomi, biogas juga membawa keuntungan terhadap penerimaan negara. Data global menunjukan pangsa pasar biogas global mencapai US$ 55,84 miliar pada tahun 2022 dan diharapkan mencapai US$ 78,8 miliar pada tahun 2030. Sedangkan pasar Eropa telah meraih pangsa pendapatan sekitar 43% pada tahun 2022.Â
Di Indonesia, pembuatan biogas mengurangi pengeluaran devisa negara karena berkurangnya ketergantungan pada bahan bakar fosil impor yang ditafsirkan mencapai 75 Triliun. Memberikan pendapatan tambahan melalui kegiatan ekspor biogas dalam bentuk sumber energi terbarukan, energi bersih, pupuk organik dan biofuel. Perkembangan infrastruktur biogas juga meningkatkan investasi pada sektor ini sehingga meningkatkan penghasilan pajak dari sektor energi terbarukan.Selanjutnya berkembangnya biogas juga membuat bertambahnya pabrik-pabrik pengolahan biogas yang berpotensi meningkatkan pendapatan pajak.
Berbagai dampak positif didaptkan dari pengolahan limbah sawit menjadi biogas. Manfaat tersebut mendorong keberlanjutan sawit dari segi lingkungan maupun ekonomi. Tak terkecuali dari aspek sosial, pembuatan biogas dapat memperluas lapangan pekerjaan sehingga menurunkan angka pengangguran di Indonesia. Hal ini mengharuskan BPDPKS berperan aktif dalam menggalakkan pembuatan biogas dari limbah kelapa sawit. Namun dalam praktek pelaksanaan pembuatan biogas tersebut, terdapat beberapa kendala yang dihadapi seperti, biaya instalasi tinggi, kurangnya bahan baku biogas, serta rumitnya penggunaan biogas sebagai pengganti LPG. Selain itu, akses terhadap alat-alat pengolahan biogas di pedesaan masih terbatas.Kendala tersebut harus segera diatasi karena dapat menghambat produksi biogas.
Melihat tantangan tersebut BPDPKS dapat berperan aktif dalam mendukung pengembangan biogas melalui beberapa langkah berikut :
1. Sosialisasi terhadap pelaku industri kelapa sawit terkait pembuatan dan manfaat biogas.
2. Memberikan subsidi bantuan kepada PKS (Pabrik Kelapa Sawit) untuk menunjang pembuatan biogas.
3. Pelatihan dan pengembangan SDM (Sumber daya manusia) dalam pengolahan limbah kelapa sawit.Â
4. Mendanai riset penelitian dan pengembangan produk biogas kepada lembaga/universitas.
5. Mendorong pengembangan dan pemerataan teknologi pembuatan biogas sehingga meningkatkan efisiensi terhadap waktu dan biaya.