Lembaga Pendidikan Islam merupakan salah satu istilah yang sudah tidak asing lagi kita dengar, apalagi di zaman sekarang ini. Zaman di mana pendidikan sudah mulai meluas dan menyebar di masyarakat.Â
Zaman di mana orang-orang bisa mengakses pengetahuannya dimana saja dan kapan saja. Namun, apakah kita tahu apa itu Lembaga Pendidikan Islam?
Pendidikan merupakan salah satu item atau komponen yang penting dalam kehidupan manusia, karena tanpa adanya ilmu pengetahuan maka manusia tidak akan dapat menjalani kehidupannya dengan optimal.Â
Pendidikan menuntun manusia untuk bisa berkembang baik dalam segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Sedangkan agama Islam di sini merupakan salah satu agama yang sangat relevan dan cocok untuk diterapkan dalam kehidupan manusia, karena ajaran agama Islam ini tidak hanya mementingkan aspek lahiriyah (dunia) saja, akan tetapi juga mementingkan aspek bathiniyah (akhirat) juga.Â
Dengan adanya 2 komponen di atas yakni antara pendidikan dan agama Islam maka kemudian dibutuhkan yang namanya sebuah lembaga pendidikan Islam, di mana lembaga ini kemudian dapat digunakan sebagai wadah bagi masyarakat khususnya generasi muda bangsa untuk bisa mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan syariat dan ajaran agama Islam.
Secara bahasa, pengertian lembaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai badan atau organisasi yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha.Â
Lembaga pendidikan islam adalah tempat atau organisasi yang menyelenggarakan pendidikan islam yang mempunyai struktur yang jelas dan bertanggung jawab atas terlaksananya pendidikan islam.
Ada banyak sekali macam-macam Lembaga Pendidikan Islam yang ada di masyarakat, diantaranya adalah lembaga in-formal (keluarga), lembaga formal (sekolah), dan non-formal (masyarakat).Â
Perlu diketahui bahwasanya ketiga lembaga tersebut memiliki peran dan tugasnya masing-masing untuk bisa menciptakan sebuah perubahan sosial dalam masyarakat.Â
Lembaga in-formal (keluarga) merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama yang anak-anak dapatkan, dimana pendidikan ini akan menjadi pengetahuan awal atau dasar dan primer bagi mereka.Â
Adapun pengetahuan yang didapat di dalam keluarga ini biasanya lebih terfokus kepada proses pembentukan kepribadian dan karakter pada diri anak. Karena jika pendidikan anak yang didapatkan dalam keluarganya baik, maka anak tersebut juga akan memiliki kepribadian dan karakter yang baik pula, dan juga sebaliknya.Â
Maka dari itu peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai dan norma-norma kebaikan dalam diri anak sangatlah penting. Kemudian pada lembaga formal (sekolah), anak di sini juga bisa mendapatkan pendidikannya dengan sistematis dan terarah sesuai dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri.Â
Anak-anak diajarkan untuk bisa lebih di siplin dan anak-anak juga di ajak untuk bisa mengembangkan bakat atau skill yang dimilikinya. Tentu hal ini merupakan poin penting dalam proses pendidikan, di mana pendidikan itu bukan hanya sekedar proses penyampaian informasi atau materi pelajaran dari guru kepada peserta didik, akan tetapi bagaimana pendidikan tersebut mampu melahirkan ataupun mengembangkan bakat atau potensi yang dimiliki oleh peserta didik yang kemudian dapat digunakannya untuk kehidupan mendatang atau dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya.Â
Sedangkan lembaga non-formal (masyarakat). merupakan lembaga pendidikan Islam ketiga yang dapat membantu anak-anak mendapatkan pengetahuan tambahan dan pengalaman baru yang bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat atau sosial, baik itu melalui kegiatan pengajian, dan lain-lain.
Keberadaan ketiga lembaga pendidikan Islam di atas tentunya memiliki tujuannya masing-masing. Salah satunya ialah ketiga lembaga pendidikan Islam di atas mampu menciptakan atau melahirkan sebuah perubahan sosial dalam masyarakat ke arah yang lebih baik lagi sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Saw.
Secara etimologi, perubahan sosial berarti perubahan pada berbagai lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosial termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, pola perilaku di antara kelompok dalam masyarakat.
Secara terminologi, perubahan sosial di sini adalah proses perubahan dalam berbagai aspek sosial pada kehidupan masyarakat yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.Perubahan aspek sosial yang penting dalam kehidupan masyarakat misalnya perubahan nilai atau norma,proses-proses sosial,pola perilaku dan gaya hidup serta stratifikasi sosial dan kelembagaan masyarakat.
Keberadaan lembaga pendidikan Islam di masyarakat diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai agent of change. Di mana Agent of change di sini dapat diartikan sebagai seseorang atau kelompok orang yang bertanggung jawab untuk melakukan perubahan ke dalam pola perilaku seseorang atau sistem sosial tertentu.
Lembaga Pendidikan Islam sebagai agent of change harus mampu bergerak secara proaktif dan dinamis dalam menghadapi perkembangan zaman. Karena mau tidak mau zaman ini akan terus berkembang di iringi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan perkembangan pendidikan. Maka dari itu dibutuhkan sebuah lembaga pendidikan Islam yang kemudian diharapkan mampu menciptakan dan melahirkan sebuah perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H