Resah
Resah aku menunggu kabar
Kapan aku bekerja?
Kapan aku berjaga?
Kapan dompetku terisi penuh
Penuh dengan secarik kertas berwarna merah
Sungguh!! Mengapa hidup ini keras?
Tak bersahabat dengan wisudawan muda
Kami hanya dibuat bertanya
Bertanya pada angin
Pada cv ataupun lamaran kerja kami yang menumpuk
Bosan aku menunggu
Inginku menyanyikuÂ
Lagu iwan fals dengan getir
Apa aku harus kembali demo sebagai mahasiawa?
Kembali berteriak "Turunkan Harga BBM"!!
"Turunkan Harga UKT"!!
Beradu emosi dengan aparat bertameng besi
Sedang kami hanya bisa bersorak dengan almamater kami
Yah tapi itu dulu, sekarang aku telah merebut gelar sarjanaku
Namun, secarik tanda jasa belum jua memberikanku sebongkah harta karun
Dimana pekerjaan?
Pekerjaanku sekarang hanya bisa mematung
Memandangi smartphone sambil menyesap secangkir kopi
Menjadi seorang pemimpiÂ
Yang hanya dibangunkan pagi
Ayaah, ibu
Kapan?Â
Kapan aku bisa bawakan kalian,
sekoper uang kaget
Khayal khayal
Secercah khayal itu yang kini hadir memenuhi pikirku
Bisaku menghela nafas kala terbangun
Saat dompet kosong yang kubuka hanya terisi lalat
Haha bisaku hanya menelan ludah tak bergeming
Ingin ku berteriak
Inginku berucap sumpah serapah
Tuhaan, kapan kau datangkan dewi keberuntungan untukku
Aku hanya bisa memohonÂ
Jangan kau jawab nasibkuÂ
dengan rintik hujanmu