4.)Â Â Johann Henrich Pestalozzi (1746-1827), mempunyai kepercayaan bahwa sifat-sifatalam itu tercermin pada manusia, sehingga pada diri manusia terdapat kemampuan-kemampuan wajarnya. Selain itu ia percaya kepada hal-hal yang transendental, danmanusia mempunyai hubungan transendental langsung dengan Tuhan.
5.)Â Johann Frederich Frobel (1782-1852), seorang tokoh transendental pula yang corak pandangannya bersifat kosmissintetis, dan manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang merupakan bagian dari alam ini. Oleh karena itu ia tunduk dan mengikutiketentuan dari hukum-hukum alam. Terhadap pendidikan ia memandang anak sebagaimakhluk yang berekspresi kreatif, dan tugas pendidikan adalah memimpin pesertadidik kearah kesadaran diri sendiri yang murni, sesuai fitrah kejadiannya.
6.)Â Â Johann Fiedrich Herbart (1776-1841), salah seorang murid Immanuel Kant yang berpandangan kritis. Ia berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan dari Yang Mutlak, berarti penyesuaian dengan hukum-hukum kesusilaan, dan ini pula yang disebut "pengajaran yang mendidik" dalam prosespencapaian pendidikan
7.) Tokoh terakhir dari Amerika Serikat, William T. Harris (1835-1909)-pengikut Hegel, berusaha menerapkan Idealisme Obyektif pada pendidikan umum. Menurut dia bahwatugas pendidikan adalah mengizinkan terbukanya realita berdasarkan susunan yangpasti, berdasarkan kesatuan spiritual. Keberhasilan sekolah adalah sebagai lembaga yang memelihara nilai-nilai yang telah turun temurun dan menjadi penuntunpenyesuaian diri setiap orang kepada masyarakat
D. BEBERAPA PANDANGAN DALAM ESENSIALISME
      Sebagai reaksi dalam tuntutan zaman yang ditandai oleh suasana hidup yangmenjurus kepada keduniaan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yangmulai terasa sejak abad ke15, realisme dan idealisme perlu menyusun pandangan-pandangan yang modern. Untuk itu perlu disusun kepercayaan yang dapat menjadipenuntun bagi manusia agar dapat jadi penuntun bagi manusia agar dapatmenyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan itu. Kepercayaan yang dimaksuddiusahakan tahan lama, kaya akan isinya dan mempunyai dasar-dasar yang kuat.Dasar-dasar yang telah diketemukan, yang akhirnya dirangkum menjadi konsepfilsafat pendidikan esensialisme ini, tamapk manifestasinya dalam sejarah dari zamanRenaisans sampai timbulnya Progresivisme.
1. PANDANGAN MENGENAI REALITAÂ
 Sifat yang menonjol dari ontologi esensialisme adalah suatu konsepsi bahwadunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela, yang mengatur dunia beserta isinya dengantiada cela pula, ini berarti bagaimanapun bentuk, sifat, kehendak dan cita-cita manusiaharuslah disesuaikan dengan tata tersebut. Dibawah ini adalah uraian mengenaipenjabarannya menurut realisme dan idealisme.
a.)Realisme yang mendukung esensialisme disebut realisme obyektif karenamempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam serta tempat manusiadidalamnya. Terutama sekali ada dua golongan ilmu pengetahuan yang mempengaruhirealisme ini.Dari fisika dan ilmu-ilmu lain yang sejenis dapat dipelajari bahwa tiap aspek darialam fisik ini dapat dipahami berdasarkan adanya tata yang jelas khusus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H