Sedangkan, ciri-ciri filsafat pendidikan esensialisme yang disarikan oleh WilliamC. Bagley adalah sebagai berikut :
1.)Minat-minat yang kuat dan tahan lama sering tumbuh dari upaya-upaya belajar awal yang memikat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam diri siswa.
2.)pengawasan pengarahan, dan bimbingan orang yang dewasa adalah melekat dalammasa balita yang panjang atau keharusan ketergantungan yang khusus pada spsiesmanusia.
3.)Â oleh karena kemampuan untuk mendisiplin diri harus menjadi tujuan pendidikan,maka menegakan disiplin adalah suatu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuantersebut.
4.) Esensialisme menawarkan sebuah teori yang kokoh, kuat tentang pendidikan,sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya (progresivisme) memberikan sebuah teori yanglemah.
C.  POLA DASAR PENDIDIKAN   ESSENSIALISME
    BUraian berikut ini akan memberikan penjelasan tentang pola dasar pendidikanaliran esensialisme yang didasari oleh pandangan humanisme yang merupakan reaksiterhadap hidup yang mengarah kepada keduniaan, serba ilmiah dan materialistik.Untuk mendapatkan pemahaman pola dasar yang lebih rinci kita harus mengenaldari referensi pendidikan esensialisme. Imam Barnadib (1985)11) mengemukakan beberapa tokoh terkemuka yang berperan dalam penyebaran aliran essensialisme dansekaligus memberikan pola dasar pemikiran mereka.
1.) Desidarius Erasmus, humanis Belanda yang hidup pada akhir abad ke15 danpermulaan abad ke 16, adalah tokoh pertama yang menolak pandangan hidup yanag
 berbijak pada "dunia lain". Ia berusaha agar kurikulum di sekolah bersifat humanistis dan bersifat internasional, sehingga dapat diikuti oleh kaum tengahan dan aristokrat.
2.)Â Johann Amos Comeniuc (1592-1670), tokoh Reinaissance yang pertama yang berusahamensistematiskan proses pengajaran. Ia memiliki pandangan realis yang dogmatis, dankarena dunia ini dinamis dan bertujuan, maka tugas kewajiban pendidikaan adalahmembentuk anak sesuai dengan kehendak Tuhan.
3.)Â John Lock (1632-1704), tokoh dari inggris dan populer sebagai "pemikir dunia"mengatakan bahwa pendidikan hendaknya selalu dekat dengan situasi dan kondisi.