Hilangnya wilayah kelola tradisional yang menunjang konservasi keanekaragaman hayati seperti kebun buah tradisional, kebun rotan tradisional, hutan-hutan tradisional, areal pohon penghasil madu, areal penghasil damar dan tengkawang dan areal perburuan tradisional dapat mengakibatkan tersingkirnya masyarakat adat dari kawasan tersebut dan tergilas oleh pembangunan IKN juga ikut disoroti olehnya.
Kawasan Terdampak
Diketahui ada 13 wilayah adat di sekitar ibu kota baru yg akan berpusat di kecamatan sepaku, PPU, dan kecamatan samboja , Kutai kartanegara, merujuk pada pemetaan aliansi masyarakat adat nusantara. Serta 4 desa komunitas adat dayak paser di wilayah yang di tunjuk presiden Joko Widodo menjadi pusat Ibu Kota baru yaitu mentawir,sepaku, semoi dua, maridan.
Warga dayak paser sangat berpontensi kehilangan hutan yang meniadi sumber penghidupan Hingga persembahan sacral adat . Sangat Perlu mempertahankan kearifan tadisional dan kawasan kelola tradisional dalam pemanfaatan flora dan fauna pada masyarakat lokal di kawasan IKN dan sekitarnya dan pastikan mereka tidak tergusur dari tempat tinggalnya
” konsep Forest city pemerintah harus memberi ruang Pengembangan budaya lokal dalam kawasan IKN, agar nuansa budaya adat asli Kalimantan tidak punah dengan adanya IKN serta dapat memperkaya nuansa ekosistem IKN, Jelas Paulus Matius.
Wawancara langsung ruangan Laboratorium
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H